Nur Husfianingsi
Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Karakteristik Mikroemulsi Deksametason Menggunakan Variasi Surfaktan Tween 80 dengan Kombinasi Kosurfaktan Propilen Glikol dan Gliserin Nur Husfianingsi; Santi Sinala; Arisanty Arisanty
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.314

Abstract

Bentuk sediaan dengan penghantaran yang buruk dapat menurunkan bioavailabilitas dan menyebabkan obat tidak dapat menghasilkan efek terapi secara optimal. Obat yang mempunyai kelarutan sukar larut dalam air yaitu deksametason. Salah satu langkah yang dapat meningkatkan kecepatan disolusi dan ketersediaan hayati obat yaitu diformulasikan menjadi sediaan mikroemulsi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik mikroemulsi deksametason menggunakan variasi surfaktan tween 80 dengan kombinasi kosurfaktan propilen glikol dan gliserin. Pada penelitian ini digunakan metode observasi dengan mengamati karakteristik dari masing-masing formula yang meliputi uji organoleptis, uji pH, uji viskositas, uji morfologi, dan uji ukuran partikel. Hasil pengujian organoleptis formula 1 dan 2 terjadi pemisahan fase ketika telah dimasukkan dalam climatic chamber, pengujian pH formula 1-4 mempunyai nilai rata-rata pH sebelum masuk climatic chamber berturut-turut 5,5; 5,7; 5,4; 5,8; dan setelah 4,3; 4,9; 5,0; 4,8; Pengujian viskositas formula 1-4 sebelum masuk dalam climatic chamber berturut-turut 211 cps, 344 cps,  496,7 cps, 413 cps, dan setelah 250,7 cps, 287,3 cps, 315,3 cps, 428,3 cps, pengujian morfologi semua formula berbentuk sferis, pengujian ukuran partikel formula 1-4 berturut turut 42,7 µm, 38,7 µm, 23,2 µm, 28,7 µm. Mikroemulsi deksametason pada konsentrasi tween 80 sebesar 30% mampunyai karakteristik yang paling stabil karena sifat fisikokimia yang paling stabil secara orgonoleptik dan mempunyai ukuran partikel yang paling kecil.