Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Perbedaan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi pada Perusahaan di Indonesia dengan Konvergensi IFRS dan PSAK 22 Cinta Nikita Aulia; Devi Mayasari; Ayuni Affina Hernawan; Caroline Sima Br Ginting; Bana Ahmad Gautama
Anggaran : Jurnal Publikasi Ekonomi dan Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2024): September : Anggaran: Jurnal Publikasi Ekonomi dan Akuntansi
Publisher : Asosiasi Riset Ekonomi dan Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/anggaran.v2i3.795

Abstract

The purpose of this study is to determine how IFRS 22 and IFRS 3 differ from each other with respect to business combinations as they relate to the compilation of consolidated financial statements for Indonesian companies. Because this strategy gives researchers an idea of how the topic of debate has evolved, a qualitative method that uses a review literature approach is the type of method used. Secondary data that has been examined to generate a description of the research topic is the source of the data used. The study shows that IFRS 22 and IFRS 3 differ in several areas, including the presentation of long-term liabilities that must be refinanced, minority interest rate requirements, disclosures in financial position statements, and financial statement components. Consolidated financial statements based on IFRS number 3 and PSAK number 22 must be prepared for the combination of companies. Guidelines for reporting consolidated financial statements for companies with subsidiaries are listed in PSAK number 22. Guidance on the accounting treatment of corporate purchases is provided by IFRS 3. The components of the financial statements, the disclosures in the statement of financial position, the term minority interest, extraordinary headings, and the reporting of long-term liabilities to be refinanced are where PSAK 22 and IFRS 3 differ. It is important for all businesses to have a comprehensive understanding of the relevant guidelines and regulations to guarantee the accuracy and compliance of consolidated financial statements with such accounting standards. It is important to speak with a qualified financial advisor or professional accountant if further details or a more thorough explanation are needed.
Perubahan Kombinasi Bisnis Implementasi Dan Dampak PSAK 22 Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Silmi Humaira Harahap; Suci Ralita Lestari; Naufal Fauzan Hsb; Bana Ahmad Gautama
MENAWAN : Jurnal Riset dan Publikasi Ilmu Ekonomi Vol. 2 No. 5 (2024): September : MENAWAN: Jurnal Riset dan Publikasi Ilmu Ekonomi
Publisher : Asosiasi Riset Ekonomi dan Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/menawan.v2i5.801

Abstract

Using a literature research methodology, this paper investigates how business combination accounting was implemented both before and after PSAK 22, which is now known as PSAK 103 on Business Combinations. This research analyzes profit margin, return on equity (ROE), and return on assets (ROA) to assess the impact of PSAK 22 on the business's financial performance. Prior to PSAK 22, businesses often employed the "purchase method" or "pooling of interest." Results from prior research indicate that ROA, ROE, and profit margins are significantly impacted by business combinations. Although financial performance is frequently improved by mergers and acquisitions, the outcomes differ among industries. This article requires a broader range of information in order to function as a reference for future study on business combinations with PSAK 22/103 case studies and more diverse variables.
Implementasi Akuntansi Kombinasi pada Bisnis UMKM Kopi Kenangan (Sebelum dan Sesudah Adopsi IFRS) Dhea Indriati Sihaloho; Egia Mintana Sri Rezeki Sembiring; Elvidasari Sijabat; Gio Qaedy Auzan; Bana Ahmad Gautama
EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol. 3 No. 5: Juli 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/ekoma.v3i5.4460

Abstract

Bisnis saat ini menghadapi persaingan ketat dan penerapan PSAK 22 (update 2010) di Indonesia, terutama dengan kombinasi Kopi Kenangan dan Chigo pada tahun 2022. Penelitian ini membandingkan metode akuntansi kombinasi bisnis sebelum dan sesudah implementasi IFRS dengan menggunakan pendekatan kualitatif menggunakan analisis isi dan teknik pembelian yang dituangkan dalam PSAK 22. Fokus utama studi ini adalah seberapa dekat PT Bentoel Internasional Investama Tbk mematuhi aturan akuntansi, khususnya PSAK 22 setelah IFRS. Penerapan IFRS dan PSAK 22 meningkatkan kualitas pelaporan keuangan, membatasi peluang untuk manajemen laba, dan meningkatkan transparansi. Komponen ini masih membutuhkan perhatian lebih, bahkan dengan meningkatnya hak-hak minoritas dan pengungkapan properti non-pengendali. Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan IFRS dan PSAK 22 pada Kopi Kenangan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dengan memberikan dampak yang menguntungkan. Studi ini menggarisbawahi manfaat memasukkan PSAK 22 dan IFRS ke dalam Kopi Kenangan, sehingga memperkuat transparansi, integritas, dan kaliber pelaporan keuangan terkait penggabungan perusahaan. Dengan membatasi potensi taktik manipulasi manajemen laba, perusahaan cenderung lebih sukses secara kompetitif. Untuk mendapatkan tampilan yang lebih lengkap, studi perbandingan dan pembesaran sampel adalah arahan yang disarankan untuk studi di masa depan.