Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penggunaan Antibiotik Pada Terapi Community Acquired Pneumonia di RSUD Pasar Rebo dan RSUD Tarakan di Jakarta Tahun 2014 Islam, Zainul; Qodariyah, Syarah Martiani; Eka Nursehah, Eka Nursehah
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol 19 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara klinis pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan akut parenkim paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. Community-Acquired Pneumonia (CAP) termasuk salah satu jenis dari pneumonia yang masuk ke dalam 3 penyakit yang menyebabkan kematian di dunia. Antibiotik digunakan pada terapi pneumonia karena dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri penyebab infeksi. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat menyebabkan pengobatan menjadi kurang efektif, keamanan obat menurun, tingginya resistensi dan biaya pengobatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai penggunaan antibiotik pada terapi CAP meliputi ketepatan dosis dan lama pemberian antibiotik di RSUD Pasar Rebo dan RSUD Tarakan di Jakarta. Data diambil secara retrospektif dari rekam medik pasien rawat inap Non ICU. Analisa data penggunaan antibiotik berdasarkan Infectious Diseases Society of America/American Thoracic Society (IDSA/ATS) Consensus Guidelines on the Management of Community-Acquired Pneumonia in Adults (2007), Drug Information of Handbook (DIH) tahun 2012, dan Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia (PDPI) Pneumonia Komunitas tahun 2014. Hasil penelitian pada pasien CAP menunjukkan bahwa sebanyak 88,49% tepat dosis menurut DIH, AHFS dan Drug.com dan 60,43% tepat untuk lama pemberian antibiotik menurut IDSA/ATS, PDPI, dan DIH 2012.
Identifikasi DRPs Pasien Gagal Jantung di rawat Inap RSJPD Harapan Kita Tahun 2023 Zainul Islam; Desy Puspita Sari
Pharmaceutical and Biomedical Sciences Journal (PBSJ) Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/pbsj.v6i1.38486

Abstract

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) pada pengobatan sangat penting dalam rangka mengurangi angka morbiditas, mortalitas dan biaya pengobatan. Hal ini akan sangat membantu dalam meningkatkan efektivitas terapi obat terutama pada penyakit yang sifatnya kronis dan membutuhkan pengobatan jangka panjang, salah satunya adalah penyakit gagal jantung. Penelitian ini untuk mendapatkan gambaran jumlah kejadian DRPs pada pasien gagal jantung di rawat inap RSJPD Harapan Kita Maret – Mei 2023. Penelitian deskriptif noneksperimental dengan pengambilan data prospektif dari rekam medik pasien. Sampel sebanyak 81 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Data dianalisis menggunakan PCNE V9.1 tahun 2020. Pasien yang mengalami DRPs sebanyak 72 pasien (88,9%) dan yang tidak mengalami DRPs sebanyak 9 pasien (11,1%). Gambaran DRPs setiap kategori yang terjadi meliputi 7 pasien (8,05%) kejadian obat yang merugikan terjadi, 70 pasien (80,46%) interaksi obat, 9 pasien (10,34%) tidak ada pemberian terapi meskipun ada indikasi yang jelas dan 1 pasien (1,15%) regimen dosis tidak cukup sering. Kejadian DRPs terbanyak terjadi pada interaksi obat dengan angka kejadian moderate sebanyak 60,55%, minor sebanyak 23,59% dan major sebanyak 14,06%. Dengan melihat gambaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan monitoring terhadap pasien untuk meminimalisir angka kejadian DRPs.