p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal AGROSCIENCE Pro-Stek
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EFEKTIFITAS KHITOSAN TERHADAP INTENSITAS SERANGAN Colletotrichum capsici PADA BUAH CABAI PASCAPANEN Paristiyanti Nurwardani
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 1, No 1 (2011): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.045 KB) | DOI: 10.35194/agsci.v1i1.220

Abstract

Effect of Chitosan to control Colletotrichum capsici on chili fruits in post harvest period wasinvestigated. Chitosan is an anti-fungi from crab or shrimp shells. Chitosan is a poly-cation polyglucosamine(the one component of fungi cell wall). The author investigated Anthracnose disease(%) and relative inhibition of anthracnose disease measured by scoring from AVRDC. Sprayingchitosan on chili fruit (harvesting time) covered the surface of chili from external factors including C.capsici . Other research investigated that chitosan inhibited conidia germination, conidiadevelopment and destroyed cell wall of hyphae of C. capsici. Chitosan layer on chili fruits surfaceinhibited penetration process by C. capsici. Effect chitosan on relative inhibition of anthracnosedisease from all treatments of chitosan were significant with control (P≤ 0.05). Chitosan 0.75%was the optimal concentration to inhibit anthracnose disease on chili fruits in post harvest period.Chitosan is a physically barrier and an antifungal for C. capsici. Chitosane 0.75% inhibitedanthracnose disease 97.58%. The mechanism of chitosane may offer the better strategy in post
PENGARUH APLIKASI PERENDAMAN GIBBERELIN TERHADAP AKSELERASI PERKECAMBAHAN DAN PEMECAHAN DORMANSI BENIH ALBASIA (Albizia falcataria L.) Paristiyanti Nurwardani
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 2, No 1 (2012): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.912 KB) | DOI: 10.35194/agsci.v2i1.286

Abstract

Proses pembibitan albasia sering terbentur berbagai masalah, yang salah satunya adalahdaya perkecambahan benih albasia yang relatif rendah, karena kulit biji albasia memiliki teksturyang liat, padat dan kuat sehingga menyulitkan proses imbibisi untuk pemecahan masa dormansibenih yang berkaitan erat dengan proses inisiasi perkecambahan. Hal ini menyebabkan dayakecambah benih Albasia kurang dari 50%. Implikasi masalah ini adalah benih tersebut mati danharus diganti dengan menyemai benih baru sehingga mengakibatkan pemborosan. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi perendaman Gibberelin terhadap aksellerasiperkecambahan dan pemecahan dormansi albasia dengan menggunakan rancangan percobaanRancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. KonsentrasiGibberelin yang diberikan pada pembibitan adalah sebagai berikut: A = 0 ppm B = 200 ppm C= 250 ppm D = 300 ppm E = 350 ppm F = 400 ppm. Hasil menunjukan bahwa pengaruhperendaman ZPT Giberelin berpengaruh nyata dalam memecahkan masa dormansi, mempercepatperkecambahan, inisiasi kemunculan daun dan tinggi bibit. Konsentrasi 300 ppm larutan giberelinmemberikan hasil optimal dalam mematahkan masa dormansi, mempercepat inisiasi kemunculanorgan-organ penting dan pertumbuhan vegetatif.
Effect of Chitosan on Morphological Change Of Colletotrichum capsici (Sydow) Butler & Bisby Paristiyanti Nurwardani
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 1, No 1 (2011): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.536 KB) | DOI: 10.35194/agsci.v1i1.218

Abstract

Worldwide, postharvest losseshave been estimated at 50% andmuch of this is due to fungal andbacterial infection. One of theimportant funguses that attack thepostharvest product is fungusColletotrichum capsici (Sydow)Butler & Bisby. This funguscaused anthracnose disease (Figure1 and 2).The symptom of anthracnose isblack lesion, usually sunken causedby imperfect fungi that produceconidia in ecervuli. Conidia areborne on acervuli, witch areerumpent, cushion-like masses ofconidiophores. The conidia arehyaline, one celled, avoid tooblong. The mycelium ofpathogen is septate , inter-andintracellular. Acervuli and stromain the stem are hemispherical and70-120 μ in diameter. Setae arescattered and dark brown. Thetips are light brown and severalseptate and up to 150 μ in length.Conidiophores are aseptate andunbranched. Conidia in massappear light pinkish in color.Conidia are borne singly at the tipsof the conidiophores. Individuallythey are hyaline, unicellular andcaved with narrowed ends. Thesemeasure 7-28 x 3-4 μ. This is thecharacteristic oil globule in thecenter of each conidium. Conidiagerminate in water within fourhours. The germ tube soon formsan appressorium (Mehrorta, 1980).
PENGARUH BAURAN PEMASARAN 4P TERHADAP PEMBELIAN ULANG PADA PEMASARAN BUAH SEGAR DI CIANJUR DENGAN PENDEKATAN SECOND ORDER FACTOR ANALYSIS Ahmad, Muhammad Yahya; Paris, Paristiyanti Nurwardani
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 14, No 2 (2024): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v14i2.4719

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan hubungan sebab-akibat antara bauran pemasaran 4P terhadap perilaku pembelian berulang pada outlet pemasaran buah segar di Cianjur. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan empat variabel independent (produk, harga, tempat dan promosi) dan satu variable dependen (Pembelian Ulang)  dengan 24 indikator disusun dalam sebuah koesioner. Sebanyak 120 responden dilibatkan dalam pengumpulan data.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan analisis regresi linier ganda memberikan hasil pengaruh yang tidak signifikan.  Pengolahan data dengan pendekatan SEM dam Second Order Factor Analysis menunjukkan bahwa penggabungan variabel 4P menjadi satu variabel laten yang lebih kompleks memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variable Pembelian Ulang di kalangan responden. 
PRODUKSI MASAL AGEN PENGENDALI HAYATI Gliocladium sp. PADA MEDIA BERAS Nurwardani, Paristiyanti
Pro-STek Vol 7, No 1 (2025): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/prs.v7i1.5529

Abstract

Gliocladium sp. merupakan mikroba potensial yang dapat mengendalikan berbagai macam patogen tanaman secara hayati atau terpadu.  Karena potensinya yang sangat besar, maka harus ada upaya untuk memproduski APH Gliocladium sp. secara masal.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah media beras dapat dijadikan media untuk perbanyakan masal agen pengendali hayati Gliocladium sp. yang sesuai dengan standar mutu SNI.  Metode penelitian dilakukan dengan metode kualitatif makroskopis, metode kuantitatif mikroskopis, dan metode kuantitatif terhadap bahan kimia.  Penelitian dilakukan mulai dari pembuatan isolate murni Gliocladium sp., pembuatan biakan murni Gliocladium sp., dan produksi biakan masal APH Gliocladium sp.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa media beras dapat dijadikan media produksi masal APH Gliocladium sp. dan hasil uji mutunya telah memenuhi semua standar mutu APH yang ditetapkan SNI.  Media beras dapat digunakan untuk produksi masal agen pengendali hayati Gliocaldium sp.