Keberhasilan pelaksanaan layanan bimbingan konseling di sekolah, memerlukan peran dari pihak-pihak lain di sekolah. Selain guru pembimbing atau konselor sebagai pelaksana utama, dalam pelaksanaan layanan bimbingan konseling juga perlu melibatkan Pimpinan Sekolah yang berperan sebagai penanggung jawab dari pelaksanaan dan penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Selanjtnya, sebagai guru bimbingan konseling yang profesional harus dapat berupaya agar mendapatkan alternatif penanganan faktor-faktor penghambat terlaksananya layanan bimbingan konseling disekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dukungan dan upaya-upaya yang dilakukan oleh guru BK dalam memperoleh dukungan kepala sekolah. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru bimbingan dan konseling. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif yaitu, mereduksi data, display data, dan menarik kesimpulan hasil. Penelitian ini dilakukan secara langsung atau tatap muka dengan responden. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa masih kurangnya dukungan yang dudapatkan guru bimbingan konseling disekolah baik sarana dan prasaranan layanan BK, kemudian hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa masih kurangnya upaya yang dilakukan oleh guru BK, sehingga kuranngnya dukungan kepala sekolah terhadap program-progranm BK, hal ini disebabkan kurangnya kerjasama dan kuranganya komunikasi secara langsung dengan kepala sekolah mengenai kebutuhan-kebutuhan pelaksanaan program BK disekolah