Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Tinjauan Literatur Sistematis: Pengaruh Lingkungan Sosial dan Perlakuan yang Diterima Remaja dari Lingkungan Sosialnya terhadap Psychological Well-Being Sahening Dian Ardini; Rini Sugiarti; Erwin Erlangga
Jurnal Syntax Admiration Vol. 5 No. 8 (2024): Jurnal Syntax Admiration
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jsa.v5i8.1473

Abstract

This study examines the influence of the social environment and the treatment that adolescents receive from their social environment on psychological well-being. Psychological well-being is a concept that refers to a person's feelings towards the activities of daily life, which includes six main dimensions. This study uses the literature study method (SLR) to collect and analyze data from various sources. The results of the study are expected to provide a deep understanding of the dynamics of these external factors and their impact on the psychological well-being of adolescents. In addition, the study also aims to identify strategies and interventions that can be used by parents, educators, and the community to support the psychological well-being of adolescents, by reducing the negative effects of bullying and implementing more positive and supportive parenting styles.
PENGARUH SALARY TERHADAP WORK-LIFE BALANCE PADA PEKERJA GENERASI Z DI LINGKUNGAN SMA KRISTEN SHEKINAH TEMANGGUNG Baskhoro Edo Prasetyo; Fajar Nugraha; Rini Sugiarti; Fendy Suhariadi
Afeksi: Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 4 (2024): Afeksi: Jurnal Psikologi
Publisher : Afeksi: Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh gaji terhadap keseimbangan kehidupan-kerja (work-life balance/WLB) pada pekerja generasi Z di lingkungan SMA Kristen Shekinah Temanggung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap 6 karyawan generasi Z yang memiliki berbagai tingkat gaji dan lama bekerja di sekolah tersebut. Penelitian ini mengeksplorasi empat dimensi WLB, yaitu kehidupan pribadi yang mengganggu pekerjaan, pekerjaan yang mengganggu kehidupan pribadi, kehidupan pribadi yang meningkatkan kualitas pekerjaan, dan pekerjaan yang meningkatkan kualitas kehidupan pribadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan dengan gaji di bawah UMR Temanggung cenderung menghadapi tantangan dalam mempertahankan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, terutama akibat tekanan finansial yang membebani konsentrasi kerja. Sebaliknya, bagi partisipan dengan gaji lebih tinggi, meskipun pekerjaan yang intensif sering mengganggu kehidupan pribadi, mereka merasakan manfaat finansial yang mendukung kualitas hidup pribadi mereka. Di sisi lain, kehidupan pribadi yang seimbang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan, sementara pekerjaan yang memberikan stabilitas finansial juga dapat meningkatkan kualitas kehidupan pribadi. Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan kehidupan-kerja sangat dipengaruhi oleh faktor gaji dan jenis pekerjaan, yang dapat mempengaruhi kinerja serta kepuasan pribadi karyawan. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya kebijakan perusahaan yang mendukung keseimbangan kehidupan pribadi dan pekerjaan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan.
Hubungan antara Permasalahan Interaksi Sosial Teman Sebaya dengan Gangguan Konsep Diri pada Anak Usia Dasar Ary Pancawati Agustin; Sulistyoningsih Sulistyoningsih; Rini Sugiarti; Fendy Suhariadi
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 5 No. 12 (2024): Jurnal Pendidikan Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/japendi.v5i12.6418

Abstract

Masa kanak-kanak adalah periode penting dalam perkembangan psikososial, di mana konsep diri terbentuk dan menjadi dasar bagi identitas dan harga diri individu di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara permasalahan interaksi sosial teman sebaya dan gangguan konsep diri pada anak usia dasar (6–12 tahun). Metode yang digunakan adalah tinjauan literatur dengan pendekatan systematic mapping study, melibatkan analisis terhadap 12 artikel relevan yang dipublikasikan antara tahun 2019 hingga 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perundungan (bullying), penolakan teman sebaya, dan isolasi sosial berkontribusi pada gangguan konsep diri anak, seperti rendahnya harga diri, kecemasan, dan depresi. Gangguan ini memengaruhi kesehatan mental anak dan dapat menghambat keberhasilan akademik maupun hubungan sosial mereka. Selain itu, temuan menunjukkan bahwa intervensi berbasis terapi seni, logoterapi, dan pendekatan person-centered dapat membantu memperbaiki konsep diri anak. Kesimpulannya, permasalahan interaksi sosial teman sebaya memiliki dampak signifikan terhadap gangguan konsep diri anak usia dasar. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk intervensi yang efektif guna meningkatkan kesejahteraan psikologis anak melalui pendekatan yang holistik dan berbasis empati.
Model Struktural Interpretif untuk Menganalisis Faktor-faktor Pengaruh Media Sosial terhadap Self-Esteem Remaja Uky Yudatama; Rini Sugiarti; Fendy Suhariadi
Jurnal Consulenza : Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi Vol 7 No 2 (2024): September
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/jcbkp.v7i2.3063

Abstract

Self-esteem is an important aspect of adolescent mental health and can be influenced by various factors related to social media use. Through a literature review and interviews, data were collected and then analyzed using the Interpretive Structural Modeling (ISM) approach to build a structural model depicting the interactions among these factors. The literature review identified nine key factors: Feelings of Loneliness, Types of Social Media Interactions, Content Consumed, Social Support from Social Media, Social Comparison, Cyberbullying, Control over Social Media Use, Parental Involvement, Intensity of Social Media Use, and Identity Development. The ISM model revealed that the factor of feelings of loneliness (F1) is at the fourth or most fundamental level in the hierarchy of factors, while the intensity of social media use (F9) is at the highest level. Therefore, the role of parental involvement (F8) is a crucial foundation to address feelings of loneliness (F1), because if adolescents feel lonely, they may turn to social media as an escape, which can negatively impact self-esteem if not properly controlled. These findings are expected to contribute to the development of effective intervention strategies to enhance adolescent self-esteem.