Ananda Septian Zuhri
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH CONSTRAINT INDUCED MOVEMENT THERAPY TERHADAP KINERJA EKSTREMITAS ATAS PADA PASIEN PASCA STROKE Tri Antika Rizki Kusuma Putri; Ananda Septian Zuhri
Medical-Surgical Journal of Nursing Research Vol. 1 No. 1 (2022): Medical-Surgical Journal of Nursing Research
Publisher : Medical-Surgical Journal of Nursing Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke merupakan kematian sel-sel di sebagian area otak yang dapat menimbulkan gangguan motorik berupa kelumpuhan atau hemiparesis pada ekstremitas atas dan bawah. Kelumpuhan pada ekstremitas ini menyebabkan turunnya kinerja ekstremitas atas yang dapat menyulitkan pasien pasca stroke untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Salah satu rehabilitasi yang dapat diberikan pada pasien pasca stroke ini yaitu constraint induced movement therapy (CIMT) yang merupakan terapi pengekangan tangan dan latihan repitisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja ekstremitas atas pada pasien pasca stroke. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain Quasy-Experiment dengan rancangan penelitian Two Group Pre-Posttest, dilakukan pada bulan juni, dengan jumlah sampel sebesar 38 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok. Penelitian ini menggunakan instrumen ARAT (Action Researc Arm Test) untuk mengukur paretik fungsional ekstremitas atas dan ukuran hasil motorik tertentu. Hasil: Pada uji Paired T-Test didapatkan nilai p-value 0.000, menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai kinerja ekstremitas atas sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada kelompok intervensi, pada uji Wilcoxon p=0.000 menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai kinerja ekstremitas atas sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada kelompok kontrol dan uji Mann-Whitney p=0.000  menunjukan perbedaan nilai kinerja ekstremitas atas sesudah diberikan intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Sedangkan nilai mean sesudah diberikan intervensi, kelompok kontrol mendapatkan nilai 22.47 dan kelompok intervensi 39.89. Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada kedua kelompok terhadap peningkatan kinerja ekstremitas atas pada pasien pasca stroke. Tetapi jika dilihat dari nilai mean maka nilai kelompok intervensi lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Diharapkan penelitian ini kedepannya dapat dikembangkan di puskesmas Ibun untuk meningkatkan kinerja ekstremitas atas pada pasien pasca stroke.