This Author published in this journals
All Journal Jurnal Transformatio
Mulyawan Santoso
Sekolah Tinggi Teologi Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Kualitatif Mengenai Faktor-faktor Pembentuk Perilaku Hidup Rukun Penganut Agama Kristen dengan Penganut Agama Lain Mulyawan Santoso
TRANSFORMATIO: Jurnal Teologi, Pendidikan, dan Misi Integral Vol 1 No 01 (2023): Transformatio Jurnal Teologi, Pendidikan, dan Misi integral
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61719/Transformatio.A2311.006

Abstract

Kehidupan rukun antar penganut agama adalah syarat penting terciptanya hidup yang harmonis di dalam masyarakat yang majemuk seperti Indonesia. Karena itu, penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan perilaku hidup rukun penganut agama Kristen dengan penganut agama lain. Tiga belas jemaat awam dari enam gereja dipilih secara bertujuan (purposeful sampling). Hasil temuan memperlihatkan ada tiga faktor yang dapat memengaruhi pembentukan perilaku hidup rukun dengan penganut agama lain, faktor pertama yaitu iman kepercayaan individu dalam melaksanakan perintah Firman Tuhan, yang meliputi menerima kesederajatan dan perbedaan, mengasihi sesama, dan hidup damai dengan sesama. Faktor kedua yaitu pengalaman positf di dalam hidupnya ketika berelasi dan berinteraksi dengan penganut agama lain. Dan faktor ketiga yaitu lingkungan sosial di mana individu itu hidup, bertumbuh, dan bersosialisasi, yang meliputi keluarga, komunitas gereja, dan pengaruh dari pemimpin kristen yang menjadi referensinya. Temuan lain yang diperoleh melalui penelitian ini adalah adanya beberapa faktor yang dapat menghambat pembentukan perilaku hidup rukun dengan penganut agama lain yaitu pengalaman negatif yang dialami di dalam hidup ketika berelasi dan berinteraksi, serta hambatan yang bersumber dari persoalan teologis-doktrinal yang pada gilirannya berpengaruh pada relasi sosiologis atau kultural. Atau sebaliknya hambatan dari persoalan sosiologis namun akhirnya berimplikasi teologis yaitu eksklusivisme, fanatisme, dan prasangka.