p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik Sipil
Pipit Skriptianata Putra Pranida
Prodi Teknik Sipil, Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisa Perbandingan Penggunaan Beton Self Compacting Concrete (SCC) Dengan Beton Konvensional Pada Struktur Beton Bertulang Agustinus Sungsang Nana Patria; Pipit Skriptianata Putra Pranida; Galih Eka Prasetya
Jurnal Teknik Sipil Vol. 16 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/jts.v16i1.831

Abstract

Beton Self Compacting Concrete (SCC) merupakan salah satu hasil inovasi dari teknologi beton saat ini. Namun diperlukan suatu analisis untuk mengetahui perbandingan penggunaan beton SCC dengan beton konvensional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar perbandingan penggunaan beton SCC dengan beton konvensional pada struktur beton bertulang proyek Nestle Batik Project, Batang, Jawa Tengah, baik dalam segi biaya, metode pelaksanaan dan waktu pelaksanaan. Objek dalam penelitian ini adalah pembangunan bangunan Waste Water Treatment Plant (WWTP), Water Tank dan Wastewater Sumpit. Hasil perbandingan menunjukkan biaya penggunaan material beton SCC secara menyeluruh sebesar Rp 1.923.818.616, beton SCC sebagian sebesar Rp1.704.741.804 dan beton konvensional menyeluruh sebesar Rp 1.270.073.150. Sifat beton SCC yang dapat mengalir dengan sendirinya, metode pelaksanaan beton SCC tidak membutuhkan concrete vibrator dan pelaksanaan pengecoran yang cepat sehingga akan mengurangi resiko segregasi, keropos, bleeding pada struktur beton bertulang, mempermudah pekerjaan dan mempercepat waktu pekerjaan. Perbandingan waktu menggunakan beton SCC baik secara menyeluruh atau sebagian akan mempercepat waktu pekerjaan 21 hari dibandingkan penggunaan beton konvensional.
Analisis Kinerja Kantong Lumpur (Sandtrap) Daerah Irigasi Sragi Pipit Skriptianata Putra Pranida; , Dionisius Bramiana Dewantoro
Jurnal Teknik Sipil Vol. 17 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/jts.v17i1.1691

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghitung efektivitas desain rencana terhadap kondisi eksistingnya. Penelitian dilakukan di Daerah Irigasi Sragi yang terletak di Desa Brondong, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dimulai dengan melakukan Studi Literatur dan Studi Lapangan kemudian dilakukan Pengumpulan Data. Dari pengumpulan data tersebut didapatkan Data Primer (data yang didapatkan dari hasil survey di lapangan berupa dimensi sandtrap, aliran normal, aliran pembilasan dan diameter sedimen terkait kondisi eksisting Kantong Lumpur DI Sragi) dan Data Sekunder (data teknis yang berupa gambar teknis dan hasil evaluasi efektivitas kondisi eksisting yang didapatkan dari PT. Aditya Engineering Consultant terkait rencana pekerjaan Kantong Lumpur). Berdasarkan kedua data tersebut dapat dilakukan Analisa kondisi eksisting dan desain Kantong Lumpur dengan pengujian menggunakan Perhitungan efektivitas saluran Kantong Lumpur sesuai kondisi eksisting, Perhitungan kapasitas debit maksimal pintu Intake Bendung Brondong, Analisa kondisi saluran muka (pintu pengambilan – Kantong Lumpur), dan Perhitungan tipikal saluran rencana Kantong Lumpur DI. Sragi. Langkah selanjutnya dilakukan evaluasi Efektivitas Kantong Lumpur, Analisa Kondisi Eksisting dan Analisa Desain Rencana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisa kapasitas pintu pengambilan (Intake) Bendung Brondong masih mampu mengalirkan debit operasi pengurasan dimana kapasitas pengaliran pintu pengambilan (5.82 m3/dt) lebih besar dari kebutuhan debit pengurasan (5.52 m3/dt). Hasil simulasi Sandtrap desain awal menunjukan bahwa secara umum sandtrap sudah dapat mengendapkan sedimen dengan parameter kecepatan aliran kurang dari 0,4 m/s. Meskipun begitu pada 30 m bagian hulu sandtrap masih terjadi kecepatan aliran lebih dari 0,4 m/s dengan gaya geser lebih dari 0,6 N/m2 yang mengakibatkan proses pengendapan kurang efektif. Hasil simulasi Sandtrap desain awal menunjukan bahwa secara umum kecepatan aliran yang terjadi pada saat pembilasan lebih dari 1,5 m/s dengan gaya geser aliran lebih dari 10 N/m2. Tetapi pada bagian hilir sandtrap terjadi penurunan kecepatan dan gaya geser aliran hingga 2 N/m2 yang dapat menurunkan efektifitas pembilasan