Peningkatan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik ≥140 mmHg/ ≥90 mmHg setelah dua kali pengukuran secara terpisah dapat disebut sebagai hipertensi. Pengobatan hipertensi tunggal dan hipertensi disertai diabetes mellitus memerlukan perhatian khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran obat antihipertensi yang digunakan pada pasien rawat jalan yang menderita hipertensi tunggal serta hipertensi dan diabetes mellitus (DM) tipe 2. Penelitian deskriptif dengan pengambilan data rekam medis secara retrospektif. Kriteria inklusi penelitian ini adalah pasien hipertensi rawat jalan usia 26-65 tahun pada bulan Mei-Juni tahun 2023, sedangkan kriteria eksklusi adalah data rekam medis yang tidak lengkap. Data diambil secara purpossive sampling, dan diperoleh 60 rekam medis yang memenuhi kriteria. Sebanyak 53,33% penderita hipertensi tunggal adalah perempuan dan 53,33% hipertensi dengan DM tipe 2 diderita oleh laki-laki, serta banyak dialami pada usia 56-65 tahun. Pada pasien hipertensi tunggal menggunakan 1 obat (16,67%), 2 obat (70%) dan 3 obat (13,33%). Pasien hipertensi dengan DM tipe 2 menggunakan 1 obat (46,66%), 2 obat (36,67%) dan 3 obat (16,67%). Obat yang digunakan pada kedua kelompok adalah golongan diuretik, CCB, ARB dan beta-blocker. Penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi tunggal yang paling banyak yaitu 2 obat CCB + ARB (70%) dan untuk hipertensi dengan DM tipe 2 paling banyak menggunakan 1 obat yaitu ARB (33,33%).