Muhammad Rifqy
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendekatan “Real Option” Dalam Valuasi Aset Jalan Tol Trans Sumatera Muhammad Rifqy; Zaäfri Ananto Husodo
JAK (Jurnal Akuntansi) Kajian Ilmiah Akuntansi Vol. 11 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jak.v11i2.7669

Abstract

Sumatra Island is the locomotive of Indonesia's economic development in the western region, so the development of the economy in Sumatra Island is one of the conditions for the sustainability of the economy in western Indonesia and the Indonesian economy in general. Therefore, if development in Sumatra Island stagnates, the development of the surrounding areas will also be hampered. In order to improve the smooth movement of goods and people and distribution on the island of Sumatra, the central government encourages the construction of the Trans Sumatra Toll Road ("JTTS"). In its implementation, the concession of JTTS is assigned to PT Hutama Karya (Persero) ("HK") through Presidential Regulation. However, JTTS is not financially feasible, so the operation of 5 (five) JTTS sections has an impact on HK's performance due to the large interest expense that must be borne by the company. One solution that can be done is to do an asset recycle or asset disposal (divestment) of JTTS that has been operating. Valuation with the real option method pays attention to the flexibility of cash flows over the volatility of the toll road business within a certain period of time expressed in binomial step nodes. With the limitation that the divestment value is at least 1 (one) time compared to the value that has been invested by the company (par value), the option to wait can assist management in making decisions to divest operating segments simultaneously within a certain period of time until it reaches a minimum par value.
KETERLIBATAN KARYAWAN DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERKUAT KINERJA PERUSAHAAN INDUSTRI Istiana Putri; Muhammad Rifqy; Abdurrozzaq Hasibuan
Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 6 No. 2 (2024): Musytari : Neraca Manajemen, Bisnis, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v6i2.4164

Abstract

Keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan telah menjadi fokus utama dalam upaya memperkuat kinerja perusahaan industri. Dalam konteks ini, penelitian ini menyelidiki berbagai aspek keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan industri. Paradigma manajemen modern mengakui bahwa karyawan memiliki pengetahuan, pengalaman, dan wawasan yang berharga tentang operasi sehari-hari dan pasar di mana perusahaan beroperasi. Dengan memanfaatkan beragam perspektif dan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan dari berbagai tingkatan dan departemen, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih komprehensif dan mendalam. Keterlibatan karyawan juga memperkuat rasa memiliki, motivasi, dan komitmen terhadap tujuan perusahaan, yang pada gilirannya membawa dampak positif pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Budaya organisasi yang mendorong keterlibatan karyawan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, transparan, dan berbasis pada prinsip-prinsip partisipatif. Ini tidak hanya memperkuat hubungan antara manajemen dan karyawan, tetapi juga meningkatkan kolaborasi, produktivitas, dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dalam konteks persaingan global yang semakin ketat, membangun budaya organisasi yang mendorong keterlibatan karyawan menjadi strategi krusial untuk mencapai keberhasilan bisnis jangka panjang. Dengan memperkuat keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan, perusahaan industri dapat meningkatkan adaptabilitas, inovasi, dan daya saing mereka di pasar yang terus berubah. Oleh karena itu, penelitian ini mengidentifikasi pentingnya memperkuat keterlibatan karyawan sebagai pilar utama dalam mencapai kinerja perusahaan industri yang kuat dan berkelanjutan.