Kinerja finansial adalah instrumen untuk menilai tingkat profitabilitas dan pendapatan. Rendahnya jumlah industri di Indonesia yang mengadopsi akuntansi hijau dan tanggung jawab sosial industri, serta banyaknya industri yang belum memperoleh peringkat PROPER atau belum mengikuti penilaian PROPER, menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis konsekuensi akuntansi hijau, tanggung jawab sosial industri, dan kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial industri sektor energi periode 2018-2022. Populasi penelitian ini mencakup 76 industri sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tersebut. Sampel penelitian dipilih menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode asosiatif, analisis regresi linier berganda, dan perangkat analisis SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, akuntansi hijau dan tanggung jawab sosial industri memiliki konsekuensi positif signifikan terhadap kinerja finansial, sedangkan kinerja lingkungan tidak memiliki konsekuensi positif signifikan. Namun, secara simultan, akuntansi hijau, tanggung jawab sosial industri, dan kinerja lingkungan secara bersama-sama memiliki konsekuensi positif signifikan terhadap kinerja finansial industri. Penelitian ini mengimplikasikan bahwa industri perlu memprioritaskan kegiatan sosial dan lingkungan dalam operasionalnya, sesuai dengan kriteria penilaian kinerja lingkungan.