Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perencanaan Dimensi Lebar Tembok Penahan Type Kantilever Pada Variasi Jenis Tanah Dasar Kohesif Isnaeny Maulidiyah Hanafie; Puspita Sari
Journal of Applied Civil and Environmental Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/jacee.v2i1.3418

Abstract

Penulisan penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research) yangbertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis tanah terhadap kestabilan konstruksi dandimensi telapak tembok penahan. Tanah yang berada di belakang tembok penahanmemiliki berat isi 1,7 t/m3 dan sudut geser 300. Untuk jenis tanah yang beradadibawah/landasan tembok penahan terdiri dari jenis tanah kohesif (lempung) denganvariasi jenis tanah sebagai berikut; (1) lempung sangat lunak dengan berat isi tanah 1,4t/m3 dan nilai Cu 1 t/m2 (2) lempung lunak dengan berat isi tanah 1,6 t/m3dan nilai Cu 2,5 t/m2 (3) lempung kaku dengan berat isi tanah 1,8 t/m3 dan nilai Cu 5 t/m2 (4) lempung sangat kaku dengan berat isi tanah 2 t/m3 dan nilai Cu 10 t/m2(5) lempung keras dengan berat isi tanah 2,2 t/m3 dan nilai Cu 20 t/m2. Sudut geser pada jenis tanah kohesif adalah 0. Hasil analisa menunjukkan bahwa konstruksi tembok penahan tanah tidak aman untuk jenis tanah kohesif dan semakin kecil berat jenis tanah maka dimensi telapak tembok penahan tanah semakin besar. Dimensi tembok penahan tipe kantilever diperoleh (1) tinggi tembok penahan adalah 7 m dengan tinggi dinding 6,3 m dan tebal telapak 0,7 m (2) dimensi lebar telapak tembok penahan berdasarkan kondisi dari jenis tanah nonkohesif diperoleh maksimum 115m pada tanah lempung sangat lunak danminimum 3,15m pada tanah lempung keras (3) lebar dinding bagian atas tembokpenahan didapat 0,25 m, dan bagian bawah sebesar 0,7 m.
Analisis Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung Education Center Tahap II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin) Basyar Bustan; Isnaeny Maulidiyah Hanafie; A Agung Aprialdi; Iksan Mafong
Journal of Applied Civil and Environmental Engineering Vol. 3 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/jacee.v3i2.4511

Abstract

Proyek konstruksi di Indonesia mewajibkan setiap perusahaan untuk membuat program yang mengatur keselamatan konstruksi, ini tertuang dalam PERMEN PUPR No.10 Tahun 2021 pasal 2 ayat 1. Proyek Pembangunan Gedung Education Center Tahap II FISIP UNHAS masih kurang dalam penerapan SMKK sehingga perlu dilakukan monitoring, evaluasi dan peningkatan penerapan SMKK. Penelitian dilakukan dengan observasi dan penyebaran kuesioner untuk mengetahui tingkat penerapan SMKK. Penilaian untuk pencapaian 0-59% masuk kategori kurang, 60-84% kategori baik, dan 85-100% kategori memuaskan. Selanjutnya evaluasi penerapan SMKK dengan wawancara pihak terkait serta memberikan solusi peningkatan SMKK. Hasil penelitian diperoleh tingkat penerapan SMKK pada Proyek Pembangunan Gedung Education Center Tahap II FISIP UNHAS sebesar 54,49% masuk dalam kategori kurang. Hasil evaluasi kurangnya penerapan SMKK disebabkan karena kurang rutinnya pelaksanaan safety morning talk dan rapat khusus keselamatan konstruksi, tidak optimalnya penerapan K3, kurangnya pengadaan fasilitas kesehatan, tidak adanya dokumen terkait IBPRP, tidak adanya kebijakan dan peraturan yang mengatur keselamatan konstruksi secara khusus dan tidak dilaksanakan evaluasi secara rutin dan terdokumentasi. Untuk meningkatkan penerapan SMKK dilakukan pengadaan dokumen RKK, pengendalian risiko, pelaksanaan sosialisasi terkait K3, pengadaan personel keselamatan konstruksi, pengadaan fasilitas kesehatan, dan melakukan peninjauan dan evaluasi secara berkala.