I Putu Rolianjana
Universitas negeri gorontalo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EFEKTIFITAS PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENANGANAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI KOTA GORONTALO I Putu Rolianjana; Asda Rauf; Yanti Saleh
Agrinesia: Jurnal Ilmiah Agribisnis VOL 7, NO 3, 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37046/agr.v0i0.18332

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana efektivitas peran pemerintah daerah dalam penanganan alih fungsi lahan pertanian di Kota Gorontalo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.dengan Populasi adalah intansi pemerintah yang memiliki keterkaitan ataupun hubungan dengan kegiatan alih fungsi lahan pertanian berkelanjutan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling.Untuk mengukur efektivitas peran pemerintah dalam penanganan alih fungsi lahan pertanian di Kota Gorontalo dilakukan dengan analisis skoring. Pengukuran pendapat responden dalam penelitian digunakan skala likert, dengan rentang 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3 (cukup), 4 (sering), 5 (sering sekali/selalu). Perhitungan nilai efektif didasarkan pada total skor yang diperoleh dari pengamatan lapangan, dengan terlebih dahulu menentukan skor tertinggi dan terendah. Peran pemerintah daerah dalam penanganan dan pengendalian alih fungsi lahan pertanian berkelanjutan di Kota Gorontalo telah efektif berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan memperoleh skor sebesar 50,2 berdasarkan indikator yang telah ditentukan.Namun masih terjadi alih fungsi lahan pertanian secara spasial dibeberapa daerah di Kota Gorontalo, hal ini dikarenakan tingginya kebutuhan lahan untuk sektor industri dan perumahan dikarenakan peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan industri. Hal ini di mungkinkan terjadi karena tidak semua lahan yang ada di Kota Gorontalo masuk dalam area KP2B (Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan) sehingga walaupun masih berbentuk lahan sawah tetapi peruntukan lahan sudah bukan untuk sawah lagi.