Enjeli Cistia Sukmawati
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Klasifikasi Berita Palsu Menggunakan Model Bidirectional Encoder Representations From Transformers (BERT) Enjeli Cistia Sukmawati; Lintang Suryaningrum; Diva Angelica; Nur Ghaniaviyanto Ramadhan
SisInfo Vol 6 No 2 (2024): SisInfo
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37278/sisinfo.v6i2.934

Abstract

Penyebaran informasi palsu menjadi tantangan serius dalam era digital yang terus berkembang, terutama melalui internet dan platform sosial media. Akses mudah terhadap informasi tidak terverifikasi menciptakan tantangan membedakan antara fakta dan hoaks. Salah satu aspek utama yang perlu diatasi adalah mengklasifikasikan berita palsu dengan tingkat akurasi yang tinggi. Berita sebagai sumber informasi aktual memerlukan pengelompokan untuk memfasilitasi akses, namun tidak semua berita dari berbagai sumber memiliki kredibilitas tinggi, terutama dengan adanya fake news. Fake news dapat merugikan individu dan berpotensi memanipulasi persepsi masyarakat, terutama melalui media sosial. Mengidentifikasi informasi palsu menjadi tantangan dalam Natural Language Processing (NLP) dengan pertumbuhan pesat platform media sosial. Meskipun ada beberapa metode untuk mendeteksi berita palsu, belum ada platform yang secara luas dikenal menerapkan algoritma terfokus pada sumber berita spesifik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah penyebaran informasi palsu dengan mengelompokkan berita palsu berdasarkan ciri-ciri bahasa, mengadopsi metode klasifikasi menggunakan teknologi Bidirectional Encoder Representations from Transformers (BERT). BERT, sebagai model bahasa yang dilatih mendalam, memahami konteks kata dalam teks dengan baik. Kami mengadopsi teknologi BERT untuk meningkatkan akurasi deteksi berita palsu. Meskipun BERT memiliki kompleksitas, sumber model yang sudah dilatih oleh Google memudahkan penggunaan tanpa perlu membuat model dari awal. Dengan langkah pretraining dan fine tuning, BERT dianggap lebih akurat dalam mendeteksi berita palsu dibandingkan metode lainnya. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam menghadapi tantangan penyebaran informasi palsu dengan memanfaatkan keunggulan teknologi BERT dalam mengklasifikasikan berita.