Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI KOMUNIKASI PIMPINAN DAN PENGURUS PONDOK PESANTREN BUSTANIL INSHAF DALAM PEMBINAAN AKHLAK SANTRI DESA BUKIT SARI KECAMATAN TEBO ILIR KABUPATEN TEBO Muhammad Nazri Nazar; Zulqarnin; Ahdiyat Mahendra
MAUIZOH: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi Vol 7 No 1 (2022): Juni
Publisher : Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/mauizoh.v7i1.54

Abstract

Pada zaman seperti sekarang ini bertapa pentingnya pembinaan Akhlak terhadap diri manusia, nilai-nilai Akhlak yang tertanam sudah mulai luntur dan tidak lagi di jadikan sebagai pedoman untuk tingkah laku oleh sebahagian makhluk. Pondok Pesantren adalah sebagai wadah untuk menempah dan mendidik seorang santri menjadi orang yang alim dan mengenal agama secara luas, terutama yang harus di tanamkan di dalam diri para santri itu adalah budi pekerti yang mulia, karena ia akan menjadi contoh untuk kalangan orang banyak. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti berusaha untuk menggambarkan dengan jelas segala yang terjadi di lapangan dan kemudian di analisa untuk mendapatkan hasil yang berdasarkan tujuan penelitian, pendekatan kualitatif ini menarik beratkan pada data- data penelitian yang akan di hasilkan berupa kata-kata melalui pengamatan dan wawancara. Hasil dari penelitian menemukan bahwa Strategi komunikasi yang digunakan pimpinan Pondok Pesantren Bustanil Inshaf dalam pembinaan Akhlak santri adalah terutama: mengenal komunika, menentukan pesan, menentukan metode seperti: metode bercerita, diskusi, ceramah, dan nasihat. Selanjutnya menggunakan strategi seperti: strategi membujuk, mengontrol, merangkul, dan memberi kabar gembira, bentuk komunikasi pimpinan Pondok Pesantren Bustanil Inshaf dalam pembinaan Akhlak santri adalah komunikasi antarpribadi dan kumunikasi kelompok, dan adapun faktor yang mempengaruhinya ialah faktor pendukung: public speaking, pengurus, komunikan, masyarakat, keterbukaan, dan adapun faktor penghambat: perilaku santri, orang tua, latar belakang yang berbeda.