Kelurahan Legok sering dikatakan sebagai Kampung Narkoba atau Kampung dengan tingkat kriminalitas tinggi. Kelompok Batik Sipin Jajaran berupaya untuk merubah citra daerah dan meningkatkan ekonomi Kampung Legok itu dengan cara komunikasi persuasif, memberdayakan masyarakat Legok dan sekitarnya. Tujuan penelitian yaitu mengetahui bentuk komunikasi persuasif pemberdayaan masyarakat oleh Kelompok Batik Sipin Jajaran, mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat program Kelompok Batik Sipin Jajaran, serta dampak komunikasi persuasif pemberdayaan masyarakat oleh Kelompok Batik Sipin Jajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan ilmu komunikasi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi selama delapan hari pada Januari 2022. Wawancara dilakukan dengan sembilan orang informan yang dipilih secara snowball sampling. Analisis data menggunakan metode analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian menemukan bahwa bentuk komunikasi persuasif pemberdayaan masyarakat oleh Kelompok Batik Sipin Jajaran berbentuk program yang mengacu pada prinsip pemberdayaan masyarakat, langkah-langkah pemberdayan masyarakat, dan strategi komunikasi persuasif sehingga mampu melibatkan anggota untuk merencanakan program bersama, memberikan kesempatan yang sama kepada anggota secara demokratis, memberi peluang usaha lain untuk dipromosikan bersama; faktor pendukung lokasi yang strategis, antusiasme anggota, dukungan pemerintah, relasi dan konsumen yang selalu meningkat, faktor penghambatnya distorsi komunikasi, kurangnya modal pembiayaan, masih adanya individu yang menentang Kelompok Batik Sipin Jajaran, tingkat pendidikan yang beragam dan munculnya pandemi covid-19; Dampak komunikasi persuasif pemberdayan masyarakat oleh Kelompok Batik Sipin Jajaran adalah ekonomi kreatif Kelurahan Legok meningkat, mulai membaiknya citra daerah, menjadi pendukung wisata andalan Kota Jambi dan membuat anggota menjadi mandiri.