Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Jaringan Edukasi Negeri dalam Literasi Anak Pelosok menuju Multiliterasi Berbasis Learning Cycle 5 E Siswa MIS Guppi Pattalassang Fatikha Ulyya; Nur Faizah; Muh. Azriel Putra Rizal; Nurul Azizah Azzahrah; Saenal Ashar; Misdar Amdah; Erman Syarif
LaGeografia Vol 22, No 3 (2024): Juni
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/lageografia.v22i3.65196

Abstract

 The education gap in Indonesia, which is influenced by geographical factors, hinders access to proper education in remote areas. Through the Community Service Programme (PKM-PM) ‘Jendela Pelosok,’ it is expected to contribute to improving reading literacy for students, especially in remote category schools. This study aims to evaluate the effect of the Learning Cycle 5E learning model in improving students' reading and writing literacy at MIS Guppi Pattallassang, Pao Village, Tombolo Pao Sub-district, Gowa Regency. This study used mixed methods with qualitative-descriptive and quantitative-experimental approaches, as well as a pretest-posttest design. The results showed that the application of Learning Cycle 5E learning model was effective in improving students' literacy. The pretest data showed an average score of 42.50 for writing ability and 43.56 for reading ability before the model was applied. After the application of the Learning Cycle 5E learning model, the posttest data showed an increase in literacy scores to 70. The Learning Cycle 5E learning model consists of five stages: engagement, exploration, explanation, elaboration and evaluation.
Pemberdayaan Masyarakat untuk Rehabilitasi Pesisir melalui Usaha Tambak Garam di Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep Hasriyanti Hasriyanti; Erman Syarif; Abdul Malik; Rahma Musyawarah; Misdar Amdah
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.4302

Abstract

Persoalan yang dihadapi adalah pengolahan garam di Desa Pundata Baji, Kabupaten Pangkep.  Garam yang diperoleh merupakan garam untuk konsumsi yang memiliki kandungan NaCl antara 78-86%, sehingga termasuk dalam kategori garam dengan kualitas yang rendah.  Garam konsumsi yang berkualitas tinggi seharusnya memiliki kandungan NaCl sebanyak 97%, kadar air kurang dari 0,05%, serta berwarna putih bersih. Sebaliknya, garam konsumsi berkualitas rendah umumnya memiliki kandungan NaCl antara 90-94,7% dan kadar air kisaran 3-7%. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan keterbatasan pengetahuan dalam masyarakat petani garam, memerlukan peningkatan keahlian, keterampilan, dan pemanfaatan sumber daya alam setempat secara efektif.  Teknik tersebut dilakukan melalui langkah-langkah pemberdayaan, yang meliputi tahap penyadaran, transformasi, dan peningkatan. Hasil menunjukkan bahwa Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR) Desa Pundata Baji meningkatkan penyadaran dengan memotivasi dan bersosialisasi dengan petani untuk secara kolektif menyadari kemampuan dan potensi yang ada untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat. KUGAR Desa Pundata Baji telah mendapatkan berbagai pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anggotanya melalui kerja sama dengan beberapa lembaga. Pelatihan yang telah dilaksanakan meliputi produksi garam terowongan dengan bermitra dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep, kemampuan pembuatan garam beryodium halus, pembentukan merek dagang, dan pengelolaan legalitas produk, meliputi sertifikasi halal, BPOM, dan kepatuhan SNI.  Program pengabdian ini bertujuan agar masyarakat dapat menggunakan potensi dan keahlian dari dirinya untuk menghasilkan garam dengan mutu yang lebih tinggi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk garam dari daerah ini dengan produk garam dari daerah lain. Di samping itu, program ini juga memiliki sasaran untuk memberikan manfaat tambahan bagi masyarakat lokal, yang pada gilirannya dapat memperbaiki kualitas hidup para petani, terutama petani garam.