Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ISOLASI SELULOSA PADA TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI MATERIAL PENGISI BIODEGRADABLE STYROFOAM Aprilia Nanda Utami; Indah Purnamasari; Jaksen M. Amin
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v9i2.9277

Abstract

Kadar selulosa yang banyak dan lignin yang sedikit menjadikan tandan kosong kelapa sawit layak dan efisien untuk digunakan sebagai bahan baku pengolahan produk yang berbasiskan selulosa. Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk menentukan pengaruh konsentrasi hidrogen peroksida dan suhu bleaching terhadap karakteristik selulosa yang dihasilkan dan pengaruh penambahan material pengisi berupa selulosa terhadap karakteristik biodegradable styrofoam. Proses isolasi selulosa dari tandan kosong kelapa sawit dilakukan dengan menggunakan metode hidrolisis alkali menggunakan natrium hidroksida dan dilanjutkan dengan proses bleaching menggunakan hidrogen peroksida dengan variasi konsentrasi hidrogen peroksida sebanyak 5 variasi, yaitu 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% serta suhu bleaching sebanyak 3 variasi, yaitu 60oC, 80oC, dan 100oC. Melalui proses isolasi selulosa dari tandan kosong kelapa sawit yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi hidrogen peroksida dan suhu bleaching berbanding lurus terhadap kadar selulosa dan berbanding terbalik terhadap kadar hemiselulosa dan lignin yang dihasilkan. Di mana selulosa terbaik diperoleh pada konsentrasi hidrogen peroksida 30% dan suhu bleaching 100oC karena mengandung kadar hemiselulosa terendah, yaitu 17,61%, kadar selulosa tertinggi, yaitu 62,05%, dan kadar lignin terendah, yaitu 10,02%. Selulosa yang digunakan sebagai material pengisi dapat menghasilkan biodegradable styrofoam dengan karakteristik berupa ketahanan air sebesar 11,25%, kemampuan degradasi sebesar 35,68%, dan densitas sebesar 1,11 gr/cm3
Pengaruh Waktu dan Konsentrasi Enzim A-Amylase dan Glukoamilase pada Hidrolisis Biji Cempedak sebagai Bahan Baku Bioetanol RA Ghina Sayyidah Achva; Jaksen M. Amin; Anerasari Meidinariasty
Jurnal Serambi Engineering Vol. 9 No. 4 (2024): Oktober 2024
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bioethanol is a renewable energy source with great potential for development in Indonesia. Bioethanol is produced from the fermentation of sugar, starch or lignocellulosic biomass. In addition, cempedak seeds also contain sugars such as glucose, fructose and sucrose, which provide fast energy. The aim of this study is to identify the optimal composition by varying the hydrolysis time and adding alpha-amylase and glucoamylase enzymes. In the pre-treatment process, Cempedak seeds are processed and then the hydrolysis process is continued with variations in the addition of α-amylase and glucoamylase enzymes. (0.5%:1.5%:2.5%) (v/v) and then analysed for sugar content. From the results of the analysis, the highest % Brix was 16% at a hydrolysis time of 70 minutes with an enzyme concentration of 2.5%. The lowest water content of 98.93% was obtained at a hydrolysis time of 70 minutes and an enzyme concentration of 2.5%. In addition, the best sugar content results were used as raw material for bioethanol production and the ethanol content was checked. The fermentation process was carried out for 6 days and the ethanol content obtained was 64.95%, based on analysis by GC-MS.