Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Relationship of Stress Levels on Menstrual Cycle Disorders in Adolescent Girls Mayasari, Ade Tyas; Fauziah, Nur Alfi
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S1 (2022): Suplement 1
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.78 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS1.1193

Abstract

Menstrual cycle abnormalities are a significant cause of infertility. Ovulation dysfunction accounts for 10-25% of female infertility cases. Data of youth care health services or Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) at the Kota Dalam Public Health Center, Pesawaran Regency, in 2020, the number of adolescent girls was 728 people. 11.26% of adolescents have reproductive health problems, namely irregular menstrual cycles. This study aimed to determine the relationship between stress levels and menstrual cycle disorders in adolescent girls in the work area of the Kota Dalam Public Health Center, Pesawaran Regency, in 2021. This type of research was quantitative with an analytic design and cross-sectional approach. The population and sample of all adolescents girls were 38 people with the accidental sampling technique. The data analysis test used in this study used the Chi-Square test.The results showed that the distribution of the frequency of menstrual cycle disorders in adolescent girls, with the category of experiencing menstrual cycle disorders among as many as 18 respondents (47.40%), the distribution of stress frequencies in adolescent girls, with the variety of experiencing stress as many as 22 respondents (57.9%). There was a relationship between stress levels and menstrual cycle disorders in adolescent girls. The results of the analysis were obtained (p-value 0.010 less than 0.05). OR: 8,000. It is suggested that young women can increase their knowledge about menstrual cycle disorders through electronic media or by conducting examinations on health services to avoid complications in menstruation. Teenage girls who experience stress can be overcome by adequate rest, relaxation, regular exercise, recreation, and body massage. Abstrak: Kelainan siklus menstruasi merupakan penyebab infertilitas yang penting. Disfungsi ovulasi berjumlah 10-25% dari kasus infertilitas wanita. Berdasarkan data pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) di Puskesmas Kota Dalam Kabupaten Pesawaran Tahun 2020, dari 728 orang remaja putri, terdapat sebanyak 11,26% remaja yangmengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres terhadap gangguan siklus menstruasi pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Kota Dalam Kabupaten Pesawaran Tahun 2021. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik dan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel seluruh remaja wanita sebanyak 38 orang dengan teknik accidental sampling. Uji analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian diketahui remaja yang mengalami gangguan siklus menstruasi sebanyak 18 responden (47,40%), yang mengalami sebanyak 22 responden (57,9%). Ada hubungan tingkat stres terhadap gangguan siklus menstruasi pada remaja putri. Hasil analisis diperoleh (p-value 0,010 kurang dari 0,05). OR: 8.000. Disarankan para remaja putri dapat lebih menambah pengetahuannya mengenai gangguan siklus menstruasi melalui media elektronik maupun dengan melakukan pemeriksaan pada pelayanan kesehatan untuk menghindari terjadinya komplikasi pada menstruasi. Remaja putri yang mengalami stres dapat diatasi dengan cara istirahat yang cukup, relaksasi, olahraga teratur, rekreasi, dan pemijatantubuh.
Upaya peningkatan pengetahuan tentang inspeksi visual asam asetat pada wanita usia subur Nur Alfi Fauziah; Anggri Melian Sari; Dwi Rosita; Eva Agustia; Ferri Yani; Resti Selvia; Rini Hastuti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.22223

Abstract

AbstrakKanker serviks atau kanker leher rahim adalah kanker yang berasal dari mulut rahim.  Kanker serviks masih banyak ditemukan di negara berkembang, seperti Indonesia. Berbeda dengan negara maju, cakupan program skrining di Indonesia baru sekitar 5%. Kanker serviks stadium awal bisa didiagnosa dengan melakukan pemeriksaan IVA atau Pap Smear. Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) merupakan tahapan deteksi dini untuk mengetahui atau mencegah adanya kanker serviks. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi atau meningkatkan pengetahuan kepada wanita usia subur (WUS) mengenai deteksi dini kanker serviks. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini dengan melalui penyuluhan, dan diskusi serta tanya jawab, dimana sebelum dan sesudah kegiatan ibu diberikan pretest dan posttest. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa pelaksaan kegiatan yang dilakukan pada tanggal 12 Januari 2024 dengan jumlah peserta 14 wanita usia subur dapat meningkatkan pengetahuan peserta dari nilai rata-rata 4,6 menjadi 11. Kegiatan ini meningkatkan pengetahuan peserta mengenai pemeriksaan IVA dan memberikan kesadaran kepada peserta untuk mencegah adanya tanda dan gejala kanker serviks. Kata kunci: IVA; kanker serviks; wanita usia subur AbstractCervical cancer or cervical cancer is cancer that originates from the cervix. Cervical cancer is still often found in developing countries, such as Indonesia. In contrast to developed countries, screening program coverage in Indonesia is only around 5%. Early stage cervical cancer can be diagnosed by doing an IVA or Pap Smear examination. Acetic Acid Visual Inspection (IVA) is an early detection stage to detect or prevent cervical cancer. The aim of this community service activity is to provide education or increase knowledge to women of childbearing age (WUS) regarding early detection of cervical cancer. The method used in this activity is through counseling, discussion and question and answer, where before and after the activity the mother is given a pretest and posttest. The results of this service show that carrying out activities carried out on January 12 2024 with 14 women of childbearing age as participants can increase participants' knowledge from an average score of 4.6 to 11. This activity increases participants' knowledge regarding VIA examinations and provides awareness to participants about Prevent signs and symptoms of cervical cancer. Keyword: IVA; cervical cancer; woman of reproductive age
Affecting factors the incidence of chronic energy deficiency (CED) in pregnant women Nur Alfi Fauziah; Hellen Febriyanti
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No S1: Supplement
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.069 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8iS1.1711

Abstract

Chronic Energy Deficiency (CED) is a condition due to lack of energy and protein intake or the occurrence of imbalance of energy and protein intake in completing the needs of the body that lasts for a long period of time. The prevalence rate in Lampung of CED risk in pregnant women was 21.3%, still below the National figure. The result of the pre-survey at the Ketapang Public Health Center based on data obtained by researchers from 53 pregnant women with CED was dominated by pregnant women age of less than 20 years and the first pregnancy was 32 pregnant women (60.37%). The research objective was  to know the factors that influence the incidence of Chronic Energy Deficiency (CED) in Pregnant Women at  the  Ketapang  Public  Health Center in 2022. This research type is quantitative with a case-control design. The population in this study was  53 mothers with CED and 53 mothers who did not experience CED. The sample in this study was the entire population, namely, 53 mothers who experienced CED and 53 mothers who did not experience CED. The analysis used the chi-square test. Results from the study revealed that there is an age correlation (p-value: 0.012 OR: 3.29) and the incidence of anemia (p-value: 0.046 OR: 2.4) with chronic energy deficiency (SEZ) in pregnant women at the Ketapang Public Health Center in South Lampung Regency in 2022. And there is no parity correlation with chronic energy deficiency (CED) in pregnant women at the Ketapang Public Health Center of South Lampung Regency in 2022 (p-value: 0.09). It is expected for the Ketapang Public Health Center to increase socialization on how to prevent the occurrence of CED in pregnant women. Abstrak: Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah suatu keadaan akibat kekurangan asupan energi dan protein atau terjadinya ketidak seimbangan asupan energi dan protein dalam memenuhi kebutuhan tubuh yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Angka prevalensi di Lampung risiko KEK  pada ibu hamil  sebesar 21,3%, masih dibawah angka Nasional. Hasil pra survey di Puskesmas Rawat Inap Ketapang Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari 53 ibu hamil dengan KEK didominasi oleh ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun dan kehamilan yang pertama yaitu 32 ibu hamil (60,37%). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor–faktor yang mempengaruhi kejadian Kekurangan Energi kronik (KEK) pada Ibu Hamil Di Puskesmas Rawat Inap Ketapang Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM I di Puskesmas Rawat Inap Ketapang Tahun 2022 yang berjumlah 315. Sampel pada penelitian ini 53 ibu yang mengalami KEK dan 53 ibu tidak mengalami KEK. Analisis yang digunakan adalah uji chi square. Hasil dari penelitian Ada hubungan usia (p-value: 0,012 OR: 3,29) dan kejadian anemia (p value : 0,046 OR: 2,4) dengan Kejadian Kurang Energi  Kronik (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas Rawat Inap Ketapang Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2022. Dan tidak ada hubungan paritas dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas Rawat Inap Ketapang Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2022 (p-value: 0,09). bagi Puskesmas Rawat Inap Ketapang untuk meningkatkan sosialisasi tentang cara pencegahan kejadian KEK pada ibu hamil
PENGARUH INHALASI LEMON TERHADAP EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I Alfi Fauziah, Nur; Khusna, Lailatul; Febriyanti, Hellen
Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH) Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH)
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jaman.v5i1.1524

Abstract

Emesis gravidarum adalah gejala yang sering terdapat pada kehamilan trimester pertama. Angka kejadian emesis gravidarum di Indonesia tahun 2018 adalah 1,5-3%. Puskesmas Madukoro sebanyak 9,1% (296 kasus), Salah Satu terapi non farmakologi yang aman untuk diberikan pada ibu emesis gravidarum selama kehamilan adalah aroma terapi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Pengaruh Inhalasi Lemon Terhadap emesis gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental dengan pendekatan one group pre test and post test desaign. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan emesis gravidarum berjumlah 30 orang. Sampel dalam penelitian berjumlah 15 orang. Tehnik sampling yang di gunakan yaitu purposive sampling. Analisa Univariat dan Bivariat menggunakan uji t dependen. Hasil penelitian didapat Rata-rata tingkat mual muntah sebelum diberikan Inhalasi Lemon sebesar 7,13 (kategori sedang) dengan tingkat mual muntah minimal 5 maksimal 9. Rata-rata tingkat mual muntah sesudah diberikan Inhalasi Lemon sebesar 5,33 (kategori ringan) dengan tingkat mual muntah minimal 4 maksimal 7. Ada pengaruh Inhalasi Lemon terhadap tingkat mual muntah pada Ibu hamil trimester I dengan p-value= 0,000. Berdasarkan hasil penelitian disarankan petugas kesehatan dapat memberikan informasi tentang manfaat pengobatan non farmakologi seperti aroma terapi untuk mengurangi mula dan muntah pada ibu hamil.