Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Uji Kandungan Flavonoid Ekstrak Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Bali Karet Berdasarkan Pemerian Pupuk Organik Cair (POC) Kopi Arabika (Coffea arabica) Dengan Konsentrasi Dan Interval Panen Yang Berbeda I Putu Margiana Handika Utama; Ni Kadek Dwipayani Lentari; I Made Gde Sudyadnyana Sandhika
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 3 No. 1 (2024): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v3i1.2937

Abstract

Pupuk merupakan material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik, Pupuk organik cair (POC) adalah pupuk yang bahan dasarnya berasal dari hewan atau tumbuhan yang sudah mengalami fermentasi dan bentuk produknya berupa cairan. Limbah dari kopi arabika bisa menjadi salah satu alternatif untuk dijadikan bahan dasar pupuk organik cair. Bawang merah dikonsumsi oleh penduduk Indonesia rata-rata mencapai 2,76 kg/kapita/tahun dan tentunya permintaan akan terus meningkat sesuai dengan jumlah penduduk yang akan terus bertambah. Pada tahun 2013 produksi bawang merah di Indonesia mencapai 1.010.773,00 ton dengan luas area 98.938 ha. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak bawang merah varietas bali karet dan interval waktu panen yang berbeda terhadap berat basah, berat kering dan juga produksi flavonoid yang dihasilkan. Pada penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok dengan 4 kelompok perlakuan yaitu, kontrol negatif (air), kontrol positif (pupuk cair Turbo X), POC 5 ml/L, POC 10 ml/L dengan 3 interval waktu panen yaitu, minggu ke 8,10 dan 12. Hasil penelitian kali ini menunjukan bahwa kelompok POC 10ml/L sebagai kelompok dengan berat basah dan kering tertinggi dengan berat basah 7,5 kg dan berat kering 546,6 gr dan untuk kadar flavonoid tertinggi terdapat pada kelompok POC 10 ml/L pada minggu ke-10 dengan kadar sebesar 5,94%.