This Author published in this journals
All Journal Media Matrasain
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

REAKTUALISASI RAGAM ART DECO DALAM ARSITEKTUR KONTEMPORER D. Enjelina K. Gunawan; Rachmat Prijadi
MEDIA MATRASAIN Vol. 8 No. 1 (2011)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35792/matrasain.v8i1.315

Abstract

AbstrakArsitektur adalah bagian dari kebudayaan manusia,berkaitan dengan berbagai segi kehidupan antara lain : seni,teknik,ruang/tata ruang, geografis,sejarah. Oleh karna itu beberapa batasan dan pengertian tentang arsitektur,tergantung dari segi mana memandangnya. Dari segi seni, arsitektur adalah seni bangunan termaksud didalamnya bentuk dan ragam hias. Perkembangan arsitektur dunia sejalan dengan perkembangan budaya berbagai bangsa semakin kompleks, rumit dan cepat karna adanya percampuran, saling pengaruh dan perubahanperubahan. Oleh karna itu semakin sulit menentukan batasan social-budaya. Dalam hal ini arsitektur art deco menjadi batasan secara filosofis,sejarah, dan asalnya. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa arsitektur berkembang dari masa kemasa dalam kurun waktu sejak manusia pertama hingga sekarang,diseluruh muka bumi luas tak terbatas. Pada kehidupan saat ini yang bersifat lebih modern dan teknologi,dunia arsitektur pun melahirkan bentuk desain yang semakin modern yang dikenal dengan sebutan arsitektur kontemporer. Arsitektur kontemporer menonjolkan bentuk unik, diluar kebiasaan, atraktif, dan sangat komplek. Sehingga dalam penulisan ini diberi batasan bagaimana mereaktualisasikan ragam art deco dalam arsitektur modern.Kata kunci : art deco, reaktualisasi, modern
KARAKTERISTIK ARSITEKTUR MENARA MASJID SEBAGAI SIMBOL ISLAM DARI MASA KE MASA Anjar F. Sutrisno; Rachmat Prijadi
MEDIA MATRASAIN Vol. 10 No. 2 (2013)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35792/matrasain.v10i2.4108

Abstract

Menara Masjid merupakan bangunan yang tinggi menjulang keatas yang merupakan simbol dari peradaban Islam yakni sebagai penanda kehadiran dan keberadaan Islam di suatu tempat. Sebagai bagian dari simbol peradaban, menara dibangun oleh umat Islam karena memiliki fungsi yang amat penting, yakni sebagai tempat untuk mengumandangkan adzan. Secara umum terdapat lima bentuk dan gaya menara masjid yaitu menara klasik, menara variasi, menara segi empat, menara spiral, dan menara silinder. Sedangkan tipe ciri – ciri menara yang ada di Indonesia antara lain, Menara dengan gaya menarakulkul Bali, Menara yang mendapat pengaruh Portugis, Menara yang mendapat pengaruh Belanda dengan bentuk seperti mercusuar, Menara yang mendapat pengaruh gaya Hadramaut (Arab), dan Menara yang mendapat pengaruh India.Kata Kunci : Menara, Masjid, bentuk.
PENGARUH PERMUKAAN JALUR PEDESTRIAN TERHADAP KEPUASAN & KENYAMANAN PEJALAN KAKI DI PUSAT KOTA MANADO Rachmat Prijadi; . Sangkertadi; Raymond D. Ch. Tarore
MEDIA MATRASAIN Vol. 11 No. 1 (2014)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35792/matrasain.v11i1.4984

Abstract

AbstrakManado sebagai kota wisata dan kota jasa perdagangan, memerlukan fasilitas pedestrian yang nyaman agar menyenangkan bagi wisatawan maupun warganya. Fakta menunjukkan bahwa di bagian pusat kota Manado, pedestrian nampak belum nyaman dipakai oleh para pejalan kaki karena beberapa hal. Diantaranya adalah penggunaan material pelapis pedestrian yang kurang tepat seperti kondisinya yang terlalu licin, mudah rusak, tampilannya kurang menarik serta penyelesaian konstruksi yang beresiko mengganggu kelancaran gerak pengguna, atau mengganggu kenyamanan bagi pejalan kaki.Tulisan ini fokus pada hasil penelitian mengenai dua hal, pertama adalah pengungkapan kondisi fisik jalur pedestrian ditinjau terhadap resiko gangguan kenyamanan gerak bagi pejalan kaki, pada “siang hari”. Kedua untuk mendapatkan respon dari pengguna tentang “tingkat kepuasan” dari pejalan kaki terhadap kualitas material pelapis pedestrian. Lokasi kajian meliputi bagian pusat kota dan juga merupakan area wisata belanja. Metode yang di gunakan adalah campuran cara kualitatif dan kuantitatif. Temuan studi ini meliputi dua hal, yakni pengungkapan adanya 4 skala tingkat kepuasan pejalan kaki, dan pengungkapan bahwa di area studi, respon pengguna menunjukkan skala antara “kurang puas/kurang nyaman” dan “agak puas/ agak nyaman”. Hanya sedikit yang merasa puas dan juga sangat sedikit yang menyatakan tidak puas.Diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengembangan teori bagi perancangan pedestrian dan masukan bagi pembangunan arsitektur kota Manado.Kata kunci :  pedestrian, trotoir, pusat kota, tekstur, warna, tingkat kepuasan gerak