This Author published in this journals
All Journal Media Matrasain
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

AESTHETIC OF A PLACE (ESTETIKA SEBUAH TEMPAT) Elisa Rumambi; Rieneke Luisa Evany Sela
MEDIA MATRASAIN Vol. 8 No. 2 (2011)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35792/matrasain.v8i2.326

Abstract

ABSTRAKBudaya dan karakteristik manusia mempunyai suatu keterkaitan fisik dalam rangka pembentukan identitas suatu wilayah yang ditempatinya. Sementara kota merupakan suatu aspek besar dalam kehidupan masyarakat. Seiring dengan perkembangan pembangunan dan perencanaan kawasan perkotaan, kota dan artistiknya dalam arti place sangatlah penting dalam pencitraan dan pemaknaan identitas suatu tempat.Sementara itu, estetika sebuah tempat merupakan ciri khas dan identitas sebuah tempat pada perkotaan, termasuk yang dibentuk oleh keindahan arsitektural bangunannya. Tidak mudah untuk memahami nilai estetika sebuah tempat. Untuk bisa memahaminya maka perlu diperhatikan faktor-faktor pembentuk estetika sebuah place dan tujuh prinsip sebuah place secara estetis.Dengan adanya apresiasi terhadap keindahan dan keberadaan suatu tempat sangatlah mempengaruhi kualitas produk perancangan kawasan kota atau sebuah tempat yang akan terwujud lebih baik.Kata Kunci : estetika, place, kota
ANALOGI DRAMATURGI DALAM RANCANGAN ARSITEKTUR Yieldni Tawalujan; Rieneke Luisa Evany Sela
MEDIA MATRASAIN Vol. 9 No. 3 (2012)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35792/matrasain.v9i3.4124

Abstract

Sejak dahulu drama dan arsitektur sudah menjadi suatu bagian dalam kehidupan manusia. Dalam teori arsitektur ada sebuah analogi yang sering digunakan para ahli untuk menjelaskan arsitektur itu sendiri, yaitu analogi Dramaturgi. Kegiatan-kegiatan manusia sering dinyatakan sebagai teater (“seluruh dunia adalah panggung”), karena itu lingkungan buatan dapat dianggap sebagai pentas panggung. Manusia memerankan peranan, dan demikian pula bangunan-bangunan merupakan rona panggung dan perlengkapan yang menunjang pagelaran panggung.Menganalisis sebuah karya drama memiliki beberapa pendekatan, salah satunya dengan “Pendekatan Ekspresif”. Dalam pendekatan ini pengarang dianggap sebagai faktor yang paling penting dalam proses penciptaan suatu karya sastra drama. Pandangan ini jika ditarik kedalam perancangan Arsitektur, persis memposisikan arsitek sebagai sutradara, karena arsiteklah yang paling bertanggung jawab dalam pengejawantahan alur/ plot cerita hingga akhirnya hadirlah geometri yang mempunyai jiwa.Kata kunci : Analogi, Dramaturgi, Arsitektur.