Pengelolaan situs cagar budaya istana rokan dan rumah hulubalang Kabupaten Rokan Hulu yang mana Cagar Budaya ini dikelola oleh balai pelestarian nilai budaya Provinsi KepulauanĀ Riau, cagar budaya istana rokan dan rumah hulubalang memiliki beberapa permasalahan yaitu sumber daya manusia yang belum professional, kurangnya promosi destinasi wisata Istana Rokan dan rumah hulubalang, masih banyaknya sarana dan prasarana di destinasi wisata yang rusak dan kurang layak, serta penganggaran rehab belum optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pengelolaan situs cagar budaya istana rokan dan mengetahui faktor penghambat pengelolaan cagar budaya istana rokan dan rumah hulubalang yang ada di Kabupaten Rokan Hulu. Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Adapun penelitian ini dilakukan di Kabupaten Rokan Hulu dan di Desa Koto Ruang, Kecamatan Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Informan penelitian ini terdapat 5 orang informan. Jenis data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berupa data dan informasi yang berasal dari sumber utama dan informan penelitian, dan data sekunder berupa dokumen-dokumen yang diperoleh dari dokumen terkait. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik wawancara, dokumentasi dan observasi. Pengelolaan cagar budaya istana rokan dan rumah hulubalang dikelola oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV dengan indicator perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan evaluasi. Kemudian terdapat faktor penghambat yaitu faktor penghambat internal dan eksternal. Sehingga peneliti simpulkan kurang maksimalnya pengelolaan, karena masih terbengkalainya Cagar Budaya Istana Rokan dan rumah hulubalang, kurang partisipasi Masyarakat dalam pelestarian istana rokan, kurangnya kunjungan yang dilakukan, dan kurang maksmial kinerja yang dilakukan juru pelihara dikarenakan minimnya tenaga SDM dalam pengelolaan yang diberikan tugas oleh BPNB.