The existence of women entrepreneurs supports Indonesia's economic growthMany women are successful in entrepreneurship, they started from the bottom, and their success is taken into account, starting from cosmetics, fashion, accessories, building marketplaces, online businesses and even establishing airlines. If MSMEs do not improve and adapt to the existing situation and developments, it will automatically hurt business activities and can even lead to bankruptcy. Wori Village, Wori District, North Minahasa Regency is one of the villages with many MSMEs. Data obtained from the local village Old Law shows that Wori Village, with an area of 731 Ha, has 55 businesses run by the community, consisting of 32 shop/stall businesses, 7 savings and loan businesses, and 16 restaurant businesses, most of which are managed by women. The problem is that MSME actors, especially female entrepreneurs, are still carrying out their activities as usual, not yet fully aware of the current situation with the development of the business world entering the industrial revolution 4.0. The activities carried out are still routine as they have been doing for decades. This indicates a low level of knowledge about developing the business being pursued so that income and welfare do not increase. The Unsrat PKM team provides counseling, training, and mentoring to increase entrepreneurial human resources, especially women, regarding business development, financial management of MSMEs, and how to compete in the business world in the current era of industrial revolution 4.0. The target and expected output is a good understanding from partners of all the science and technology provided. ABSTRAK Keberadaan wirausaha perempuan sangat menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Banyak para perempuan yang sukses dalam berwirausaha, mereka memulai dari bawah, dan keberhasilan mereka sangat diperhitungkan, mulai dari usaha kosmetik, Fashion, asesoris, membangun marketplace, bisnis online bahkan sampai mendirikan maskapai penerbangan. UMKM dimasa sekarang ini kalau tidak berbenah dan menyesuaikan dengan situasi dan perkembangan yang ada maka dengan sendirinya akan berdampak buruk dalam kegiatan usaha sampai bisa mengarah pada kebangkrutan. Desa Wori Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu desa yang memiliki jumlah UMKM yang cukup banyak. Data yang diperoleh dari Hukum Tua desa setempat bahwa di Desa Wori dengan luas wilayahnya 731 Ha memiliki 55 usaha yang dijalankan masyarakat yaitu terdiri dari 32 buah usaha Toko/Warung, 7 usaha simpan pinjam dan 16 buah usaha rumah makan yang sebagian besar di kelola oleh perempuan. Permasalahan yang ada para pelaku UMKM terutama wirausaha perempuan masih melakukan aktivitas kegiatan seperti biasanya, belum menyadari sepenuhnya situasi saat ini dengan perkembangan dunia usaha memasuki revolusi industri 4.0. Kegiatan yang dilakukan masih bersifat rutinitas biasa seperti yang sudah mereka lakukan sekian puluh tahun lamanya. Hal ini menandakan rendahnya pengetahuan tentang mengembangkan usaha yang di tekuni sehingga penghasilan tidak meningkat dan kesejahteraan tidak bertambah. Tim PKM Unsrat melakukan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan sumber daya manusia wirausaha khususnya kaum perempuan terkait pengembangan usaha, pengelolaan keuangan UMKM dan bagaimana bersaing di dunia usaha di era revolusi industri 4.0 saat ini. Target dan luaran yang di harapkan adalah pemahaman yang baik dari mitra terhadap semua ipteks yang di berikan.