Pelabuhan Dwikora Pontianak salah satu pelabuhan di Kota Pontianak yang melaksanakan kegiatan bongkar muat peti kemas. Jumlah arus barang yang menggunakan peti kemas di Dermaga Dwikora semakin meningkat tajam setiap tahunnya, namun tidak berbanding lurus dengan kapasitas yang tersedia, di karenakan tidak ada peningkatan kapasitas pelabuhan. Kapasitas yang tidak memadai menyebabkan penumpukan peti kemas, sehingga memperburuk pelayanan bongkar muat. Kualitas pelayanan bongkar muat di Pelabuhan Dwikora dipengaruhi banyak hal yaitu, efektivitas alat bongkar muat, perizinan beacukai, kapasitas lapangan penumpukkan. Namun, yang paling mempengaruhi dari pelayanan bongkar muat adalah kinerja alat, produktivitas, dan YOR. Pengoptimasi pelayanan bongkar muat peti kemas dapat diamati dengan metode regresi linier dan optimasi. Jumlah peralatan untuk proses bongkar muat pada saat ini, di Pelabuhan Pontianak sudah tersedian dan cukup efektif untuk pergerakan bongkar muat peti kemas. Kinerja kapasitas/ produktifitas masing-masing peralatan bongkar muat yang ada di Pelabuhan Pontianak tersebut masih mampu melayani arus pergerakan peti kemas sebanyak 221,086 TEUs pada tahun 2018. Pada analisis tahun 2016, nilai YOR di Pelabuhan Pontianak mencapai angka 88% dimana berdasarkan Standar Kinerja Pelayanan Oprasional Pelabuhan Direktur Jendral Perhubungan Laut dinyatakan kurang baik kinerjanya karena mencapai diatas 10% dari standar kinerja pelayanan oprasional yang telah ditetapkan sebesar 65%.Kata kunci: Pelabuhan Dwikora, Optimasi, Peti Kemas, Prodiktivitas, YOR.