Adelia Winda Hapsari
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN DAMPAK PERNIKAHAN DINI BAGI ANAK DI BAWAH UMUR DARI SUDUT PANDANG PSIKOLOGI KOMUNIKASI Ade Nur Atika Sari; Adelia Winda Hapsari; Lieta Dwi Novianti; Rizki Apriliyanti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 3 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i3.23070

Abstract

Abstrak: Menghindari zina, takut tidak laku, dan menghindari aib menjadi faktor pernikahan dini terjadi di Kalimantan Selatan. Oleh karena itu, pemberian sosialisasi dan edukasi tentang pernikahan dini, dampak serta pencegahannya menjadi agenda penting di dalam program ini yang dilaksanakan di desa Bantuil Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito Kuala. Tujuan utama dari kegiatan edukasi ini ialah memberikan pemahaman kepada warga desa Bantuil terkait bahaya dan dampak negatif dari pernikahan dini. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di kantor desa yang berfokus pada warga desa Bantuil sebanyak 15 orang terdiri dari remaja dan orang tua. Edukasi dan sosialisasi disampaikan dengan ceramah dan diskusi. Kesimpulannya, dari sosialisasi dengan warga desa Bantuil tersebut berjalan dengan baik. Terdapat peningkatan yang signifikan dalam wawasan warga tentang pernikahan dini, resiko dan dampaknya, dengan persentase rata-rata sebesar 47% pada pre-test, naik dengan rata-rata persentase 73% pada post-test.Abstract: Avoiding adultery, fear of not selling well, and avoiding disgrace are factors in early marriage in South Kalimantan. Therefore, providing outreach and education about early marriage, its impacts and prevention is an important agenda in this program which is being implemented in in Desa Bantuil, Cerbon District, Batola Regency. The main aim of this educational activity is to provide understanding to Bantuil village residents regarding the dangers and negative impacts of early marriage. The activities were carried out at the village office which focused on Bantuil village residents totaling 15 people consisting of teenagers and parents. The conclusion, the socialization with Bantuil village residents went well. There was a significant increase in residents' insight into early marriage, its risks and impacts, with an average percentage of 47% in the pre-test, increasing to an average percentage of 73% in the post-test.