Muhammad Agustian
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Metode Port Knocking Pada Sistem Keamanan Jaringan Berbasis Notifikasi Telegram Muhammad Agustian; Tatang Rohana; Tohirin Al Mudzakir
Scientific Student Journal for Information, Technology and Science Vol. 4 No. 2 (2023): Scientific Student Journal for Information, Technology and Science
Publisher : Scientific Student Journal for Information, Technology and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam keamanan data dan informasi pada suatu teknologi informasi akan terus diperbaharui setiap waktu, dengan perkembangan teknologi informasi pada masa ini yang akan selalu berkembang, sehingga menyebabkan kemanan menjadi sebuah prioritas utama. Penggunaan prosedur penelitian metode Network Development Life Cycle (NDLC) dimulai dengan Analysis, Deisgn, Prototype, Implementation, Monitoring, dan Management. Oleh karena itu dengan semakin banyaknya serangan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga menyebabkan kerusakan terhadap server. Serangan tersebut seringkali dilakukan melalui suatu port yang tersedia pada server dan menyebabkan pengguna yang mempunya akses maupun tidak berkepentingan dapat masuk pada port yang tersedia. Salah satu metode keamanan jaringan yang digunakan pada port adalah metode port knocking bertujuan memberi lapisan keamanan pada port yang tersedia dan menyamarkan port yang akan di akses. Sehingga tidak terdeteksi port awal yang harus diakses terlebih dahulu agar perangkat masih tetap bisa diakses, dan pengguna yang tidak memiliki akses dapat diblokir pada perangkat. Hasil penelitian ini yaitu dapat mengamankan perangkat pada saat akan di akses dan setiap aktifitas akses perangkat tersebut akan dihubungkan pada aplikasi telegram yang terhubung secara online kepada administrator jaringan dan akan mendapatkan notifikasi melalui bot telegram.
Pola Komunikasi Orang Tua Tunggal (Single Parents) dalam Menanamkan Sikap Sosial Anak di Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Muhammad Agustian; Efi Brata Madya; Andini Nur Bahri
Tabsyir: Jurnal Dakwah dan Sosial Humaniora Vol. 4 No. 4 (2023): Oktober: Jurnal Dakwah dan Sosial Humaniora
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59059/tabsyir.v4i4.341

Abstract

In general, this study aims to describe the communication patterns of single parents with their children in instilling children's social attitudes in Pulo Brayan Bengkel Village and describe the social attitudes of children who are cared for by single parents. The research approach used was qualitative research that was descriptive by interviewing resource persons who were single parents and children aged 12-18 years in Environment V Pulo Brayan Bengkel. The subjects of this study were 10 single parents living in Ward V Pulo Brayan Bengkel.The results showed that there were single parents who used authorian/authoritarian communication patterns of 4 people with a percentage of 40 percent, authoritative/democratic communication patterns totaling 5 people with a percentage of 50 percent, and permissive communication patterns of 1 person with a percentage of 10 percent. Children's social attitudes show authorian communication patterns increase the attitude of helping children, there is no difference between communication patterns and caring attitudes because all children who are cared for by single parents whose various communication patterns have high concern. Authoritative communication patterns support to instill timely discipline in children, authoritarian communication patterns sometimes have an impact on children sometimes dishonest when they feel difficulties with their parents and lack of openness to their parents, and children's socialization activities in making friends with friends around are not too influenced by the communication patterns used by parents but from the nature of each child but communication patterns that are Providing freedom (permissive) and giving mutual agreement (authoritative) tend to have more friends than communication patterns that require high obedience in children (authoritarian).