Diabetes melitus merupakan gangguan metabolik yang diatandai dengan meningkatnya kadar gula darah. Komplikasi kronis dari diabetes melitus salah satunya adalah ulkus diabetikum. Ulkus merupakan luka yang terjadi karena adanya kelainan pada saraf, pembuluh darah dan infeksi. Bakteri yang dapat menginfeksi ulkus diabetikum salah satunya adalah bakteri Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli. Salah satu tumbuhan yang berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri adalah tumbuhan kirinyuh (Chromolaena odorata (L.) R.M. King & H.Rob). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun kirinyuh terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan bakteri Escherichia coli serta kandungan senyawa fenol total yang terdapat pada ekstrak daun kirinyuh. Metode yang digunakan dalam pembuatan ekstrak yaitu dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Pengujian aktivitas antibakteri dengan metode sumuran dengan variasi konsentrasi ekstrak 5%, 10%, 15% dan 20%. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukan aktivitas antibakteri pada bakteri Staohylococcus epidermidis 1.083 mm zona hambat dikategorikan lemah karena kurang dari 5 mm namun tidak terdapat hambatan pada bakteri Escherichia coli. Kadar fenol total yang terkandung dalam ekstrak daun kirinyuh sebesar 1075 mgGAE/g. Diabetes mellitus is a metabolic disorder characterized by in creased blood sugar levels. One of the chronic complications of diabetes melitus is diabetic uclers. Uclers are wound that occur due to abnormalities in the nerves, blood vessels and infection. One of the bacteria that can infect diabetic uclers is Staphylococcus epidermidis and Escherichia coli bacteria. One of the plants that has the potential to inhibit bacterial growth is the kirinyuh plant (Chromolaena odorata (L.) R.M King & H.Rob). This study aims to determine the antibacterial activity of kirinyuh leaf extract against Staphylococcus epidermidis and Escherichia coli bacteria as well as the total phenolic compounds contained in kirinyuh leaf extract. The method used in making the extract is by maceration method using 70% ethanol solvent. Testing the antibacterial activity with the well method with variations in extract concentrations of 5%, 10%, 15% and 20%. The results of the antibacterial activity test showed antibacterial activity on the Staohylococcus epidermidis 1,083 mm zone of inhibition which was categorized as weak because it was less than 5 mm but there were no barriers to Escherichia coli bacteria. The total phenol content contained in kirinyuh leaf extract was 1075 mgGAE/g