Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penyuluhan penggunaan pewarna sintetis dalam makanan bagi ibu-ibu PKK dan masyarakat di Desa Wates, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah Yandri Yandri; Sutopo Hadi; Tati Suhartati; Hardoko Insan Qudus; Suripto Dwi Yuwono
SINAR SANG SURYA Vol 8, No 1 (2024): FEBRUARI 2024
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v8i1.3205

Abstract

 ABSTRAK Saat ini, makanan dan minuman masih menggunakan pewarna, terutama yang terbuat dari bahan kimia sintetik. Warna produk dipengaruhi oleh penggunaan zat warna sintetik pada komponen makanan dan minuman sehingga membuat produk lebih menarik bagi konsumen. Namun penggunaan yang terus menerus akan berdampak buruk bagi kesehatan. Masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK, harus mengetahui dengan baik tentang pewarna sintetis, risikonya, dan tindakan pencegahan keamanan untuk mengatasi masalah ini. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Lampung untuk meningkatkan pemahaman ini adalah dengan melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu PKK dan masyarakat setempat di Desa Wates, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah, tentang risiko penggunaan pewarna sintetis pada makanan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan peserta; dengan menggunakan metode bertingkat diperoleh rata-rata peningkatan pengetahuan peserta pelatihan sebesar 50,43%, dari kelompok rendah (3,76) ke kategori sedang (7,40).  Kata kunci: pewarna makanan, pewarna sintetis, zat aditif  ABSTRACTNowadays, food and beverages still include colours, particularly those made from synthetic chemicals. The color of the product is impacted by the use of synthetic dyes in food and beverage components, making the product more appealing to consumers. But continued usage will have a negative effect on health. The community, especially PKK women, has to be well-informed about synthetic dyes, their risks, and safety precautions in order to solve this issue. One action the University of Lampung Community Service Institute may do to raise this understanding is to counsel PKK women and the local community in Wates Village, Bumi Ratu Nuban District, Central Lampung, on the risks associated with the use of synthetic colors in food. The evaluation's findings demonstrate that this activity was successful in raising participants' knowledge levels; using the multilevel method, there was an average gain of 50.43% in trainees' knowledge, moving them from the low group (3.76) to the medium category (7.40).Keywords:, food coloring, synthetic dyes, additives