Balita merupakan kalangan yang memiliki kekebalan tubuh masih rentan terhadap virus, bakteri, dan penyebab penyakit lainnya termasuk ISPA (Inefeksi Saluran Pernapasan Akut). Umur paling rentan terserang infeksi penyakit ISPA yaitu kisaran usia 6-23 bulan. Data tahun 2018 kejaidan ISPA di Indonesia usia 1-4 tahun sebesar 12,8% dengan Provinsi tertingii yaitu Nusa Tenggara Timur sebanyak 18,6%, Banten sebanyak 17,7%, dan Jawa Timur sebanyak 17,2%. Faktor yang menyebabkan kejadian ISPA yaitu jenis kelamin, usia balita, status gizi, imunisasi, berat lahir balita, suplementasi vitamin A, durasi pemberian ASI, pendidikan ibu, pendapatan keluarga, paparan rokok, pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu terhadap ISPA. Penurunan angka kejadian ISPA dapat dilakukan melalui penyuluhan fisioterapi dengan upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif). Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pendampingan pencegahan penyakit ISPA pada orang tua dan balita yang bertempat di Posyandu Purwodadi Kota Malang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan leaflet sebagai media penyuluhan, serta mengukur pengetahuan orang tua dengan metode pretest dan Post-test untuk mengukur pemahaman orang tua setelah diberikan penyuluhan. Materi penyuluhan berupa definisi, penyebab, gejala, tindakan untuk meringankan gejala, pencegahan, dan penanganan non farmakologi. Hasil Post-test setelah diberikan penyuluhan yaitu meningkatnya pengetahaun mengenai langkah pencegahan dan penanganan ISPA pada balita.