Isnin Fajriati Septiana
Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal di RW 5 Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang Isnin Fajriati Septiana; Tri Budi Prayogo; Riyanto Haribowo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.092

Abstract

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal di RW 5 Kelurahan Tunggulwulung, Kota Malang telah beroperasi sejak akhir tahun 2019 dengan kapasitas sebanyak 59,86 m3dan HRT selama 29,1 jam. Seiring perkembangan, IPAL Komunal ini mengalami permasalahan baik dari segi teknis maupun non-teknis. Dari segi teknis, IPAL Komunal ini memiliki kapasitas yang cukup dan HRT yang cukup lama. Akan tetapi dengan kapasitas tersebut IPAL Komunal ini belum mampu mengolah air limbah sesuai baku mutu. Berdasarkan hasil analisis, IPAL Komunal tergolong pada kategori cukup baik dengan persentase kinerja sebesar 53,33%, dimana IPAL Komunal ini sudah berfungsi sesuai peruntukannya akan tetapi terdapat beberapa kekurangan dari segi pengelolaan, operasional dan perawatan. Berdasarkan uji kualitas air limbah pada inlet, bak penampung lumpur dan outlet dari 7 parameter yang diuji hanya terdapat 2 parameter yang memenuhi baku mutu sesuai Permen LH No. 68 Tahun 2016 yaitu pH dengan rentang nilai 6,52 - 6,94 dan kadar minyak & lemak pada rentang 2mg/l - 2,5mg/l. Tingkat efisiensi tertinggi adalah parameter TSS dan efisiensi terendah parameter Total Coliform. Dapat disimpulkan bahwa pengolahan limbah cukup efisien tetapi tidak efektif. Dilakukan analisis SWOT sebagai rekomendasi dari segi teknis dan non teknis agar IPAL Komunal yang sudah terbangun ini lebih berdaya fungsi maksimal.