Singkong merupakan komoditi yang potensial untuk diusahakan namun memiliki beberapa permasalahan seperti masih dipandang sebagai bahan pangan kelas bawah (inferior) serta memiliki sifat yang mudah busuk dan rusak (perishable) maka diperlukan peran industri pengolahan sebagai solusi penanganan pasca panen yang tepat. “UMKM Serba Singkong” merupakan industri pengolahan di Kampung Adat Cireundeu, Kota Cimahi yang menciptakan diversifikasi produk olahan berbasis singkong bernilai tambah dan memiliki nilai ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan singkong menjadi egg roll rasi cookies, cireng dan dendeng kulit singkong, menganalisis nilai tambah dan menganalisis pendapatan dari masing-masing produk. Pemilihan lokasi dan responden sebanyak 3 orang dipilih secara sengaja (purpossive). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, metode nilai tambah Hayami dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan proses pengolahan singkong menjadi egg roll rasi cookies melalui dua tahap; proses pengolahan singkong menjadi cireng melalui dua tahap; sedangkan proses pengolahan kulit singkong menjadi dendeng hanya melalui satu tahap saja. Nilai tambah dari pengolahan egg roll, cireng dan dendeng kulit singkong masing-masing adalah sebesar Rp133.713/kg; Rp80.253/kg; Rp36.651/kg. Hasil analisis pendapatan dari pengolahan egg roll sebesar Rp500.827/satu kali proses produksi setara Rp1.502.481/bulan; dari pengolahan cireng sebesar Rp842.984/satu kali proses produksi setara Rp2.528.952/bulan; dari pengolahan dendeng kulit singkong adalah sebesar Rp1.473.906/satu kali proses produksi setara Rp1.473.906/bulan.