Indri Manembu
Universitas Sam Ratulangi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KELIMPAHAN dan KEANEKARAGAMAN IKAN KARANG di DAERAH TERUMBU KARANG PULAU LIHAGA LIKUPANG MINAHASA UTARA Clive Griffen Coloay; Joshian N. W. Schaduw; Janny D. Kusen; Kakaskasen A. Roeroe; Indri Manembu; Ari B. Rondonuwu
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 1 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.10.1.2022.54945

Abstract

Lihaga Island is located in West Likupang District, North Minahasa Regency. When the Likupang area has been designated as a Special Economic Zone (SEZ), and one of the five super priority tourist destinations based on Government Regulation Number 84 of 2019. This indicates that the waters of Lihaga Island will become a diving tourism destination. Data on the abundance and diversity of reef fish in these waters need to be known. The method used in this research is the Underwater Visual Census. The data obtained is then analyzed for abundance index, diversity index, uniformity index and dominance index using the Microsoft Excel program. The results show that reef fish in the waters of Lihaga Island are categorized as abundant, according to Djamali and Darsoono. (2005) with the number found > 50 individuals, dominated by the species Chromis margaritifer from the family Pomacentridae or commonly known as 'damselfishes'. The results of the analysis were based on the total number of reef fish recorded at 3 observation stations, namely the abundance index scored 1,780 ind/m2, the diversity index was in the high category with a value of H`>3.0 which was 3.15, then the uniformity index was included in the unstable category with a value <0.75. which is 0.73 and the dominance index value is categorized as low with a value of 0.10 or <0.50. Keywords: Likupang, Lihaga Island, reef fish, underwater visual census. ABSTRAK Pulau Lihaga terletak di Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara. Saat wilayah Likupang telah ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2019. Mengindikasikan perairan Pulau Lihaga akan menjadi destinasi wisata selam. Data mengenai kelimpahan dan keanekaragan ikan karang di perairan ini perlu untuk diketahui. Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah Sensus Visual Bawah Air, Data yang didapatkan kemudian dianalisis indeks kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi menggunakan program microsoft excel.Hasil penelitian menunjukan bahwa ikan karang di perairan Pulau Lihaga dikategorikan melimpah, menurut Djamali dan Darsoono (2005) dengan jumlah yang di temukan >50 ekor yang didominasi oleh spesies Chromis margaritifer dari famili Pomacentridae atau biasa dikenal dengan nama’damselfishes’. Hasil analisis berdasarkan jumlah total ikan karang yang terdata di 3 stasiun pengangamatan yaitu Indeks kelimpahan mendapat nilai sebesar 1.780 ind/m2, Indeks keanekaragaman masuk dalam kategori tinggi dengan niali H`>3.0 yaitu 3.15, kemudian indeks keseragaman masuk dalam kategori labil dengan nilai <0.75 yaitu 0.73 dan nilai indeks dominansi yang dikategoorikan rendah dengan nilai 0.10 atau < 0,50. Kata kunci: Likupang, Pulau Lihaga, ikan karang, sensus visual bawah air
KONDISI TERUMBU KARANG PADA PERAIRAN DESA PINASUNGKULAN KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA Ibrahim Pakaya; Joshian N. W. Schaduw; Indri Manembu; Kakaskasen A. Roeroe; Natalie D. C. Rumampuk; Ridwan Lasabuda
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 2 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.10.2.2022.54988

Abstract

This research was conducted in November 2021 in Pinasungkulan Waters, Tombariri District, Minahasa Regency using the UPT (Underwater Photos Transect) method. The purpose of this study was to determine the percentage value of hard coral cover and spatial information on the base line data on the condition of coral reefs in the waters of Pinasngkulan village. The results of this study were the percentage of hard coral at station 1 was in medium, station 2 was in the bad category, and station 3 was in the bad category, with the percentage of hard coral cover, station 1 (one) 35.07%, station 2 (two) 15.81%, station 3 (three) 7.73%, in general the condition of coral cover based on the Decree of the Minister of Environment No. 4 of 2001 coral reefs in Pinasungkulan waters are in bad condition with a percentage of 19.54% on average. Keywords: Condition of coral reefs, CPCe, Pinasungkulan Village Waters, UPT. ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2021 pada Perairan Pinasungkulan Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa dengan menggunakan metode UPT (Underwater Photos Transect). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai presentase tutupan hard coral dan informasi spasial base line data kondisi terumbu karang pada perairan desa pinasungkulan. Hasil penelitian persentase hard coral pada stasiun 1 masuk dalam kategori sedang , stasiun 2 beradadalam kategori buruk, dan stasiun 3beradadalam kategori buruk, dengan persentase tutupan hard coral, stasiun 1 (satu) 35,07% , stasiun 2 (dua) 15,81%, stasiun 3 (tiga) 7,73%,secara umum kondisi tutupan karang berdasarkan Keputusan Menteri LH No. 4 Tahun 2001 terumbu karang di Perairan Pinasungkulan berada pada kondisi buruk dengan persentase rata – rata 19,54%. Kata kunci: Kondisi terumbu karang, CPCe, Perairan Desa Pinasungkulan, UPT.