Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SOSIALISASI KESEHATAN TERKAIT GANGGUAN GERAK OTOT RANGKA AKIBAT KERJA (GOTRAK) PADA PENGRAJIN DI KUB MAMPU JAYA Julianti Saffana Zahra; Friska Ayu; Syahriatul Hikmiah; Ridwan Al Farizi; Merry Sunaryo
ABDIMAS UNWAHAS Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/abd.v8i2.10107

Abstract

Home industri sandal dan sepatu merupakan salah satu contoh komoditi industri skala kecil menengah yang cukup diminati. KUB Mampu Jaya merupakan salah satu kelompok usaha produksi sandal hotel dan sandal-sepatu fashion yang seluruh proses kerjanya melibatkan anggota gerak tubuh, yakni penggunaan tangan secara berulang dan bekerja dengan sikap duduk dalam waktu yang lama. Tentu, pengrajin dapat berpotensi mengalami penyakit akibat kerja (PAK), seperti gangguan pada otot rangka (Musculoskeletal Disorders). Menindaklanjuti permasalahan tersebut, sosialisasi diperlukan untuk mengedukasi pengrajin terhadap bahaya dan risiko ergonomi yang ada sehingga dapat diminimalisir atau dicegah. Sebelumnya dilakukan Survey Gangguan Otot Rangka Akibat Kerja secara subjektif sebagai skrining awal ini dengan tujuan guna mengidentifikasi keluhan subjektif Musculoskeletal Disorders (MSDs). Hasil analisis risiko keluhan GOTRAK menunjukkan segmen tubuh yang mengalami rasa sakit/nyeri dari 71% pekerja hampir pada semua anggota tubuh, kecuali bagian lengan dan kaki. Sosialisasi diselenggarakan dengan metode ceramah, diskusi interaktif, dan pemberian media edukasi berupa poster. Selanjutnya, tindak lanjut menggunakan instrumen wawancara pre-test dan post-test sebagai evaluasi kegiatan. Sasaran sosialisasi adalah pengrajin KUB Mampu Jaya sebanyak 9 responden. Evaluasi dari sosialisasi yang telah diselenggarakan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan signifikan terhadap hasil pre test sebelumnya. Hal ini mencakup pada seluruh topik materi sosialisasi.  Indikator keberhasilan dari sosialisasi ini adalah meningkatnya pengetahuan umum mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta terkait Gangguan Otot Rangka Akibat Kerja yang diukur dengan evaluasi melalui post test yang dilakukan. Kegiatan sosialisasi ini dikatakan dapat berhasil dan mampu meningkatkan kesadaran pekerja akan pentingnya kesehatan selama bekerja terhadap penyakit akibat kerja (PAK), seperti Gangguan Otot Rangka Akibat Kerja.Kata kunci: Muscoleskeletal Disorders, GOTRAK, Sosialisasi, Pengetahuan, K3
Sosialisasi Pengolahan Limbah Kotoran Sapi dalam Pembuatan Biogas di Desa Madureso Kabupaten Mojokerto Julianti Saffana Zahra; Merry Sunaryo; Fadeli Wibisono; Hikmiah , Syahriatul; Nirmala Kaana Taqiyyaa
Wisanggeni: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 Juni (2023) Wisanggeni : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Ma’arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/wisanggeni.v3i1.3252

Abstract

Cow dung is a waste that can interfere with environmental aspects. Constantly increasing volumes without treatment can interfere with human health. This problem is still a challenge for Madureso Village, Mojokerto Regency, East Java. Economic activity is dominated by the agricultural and plantation sectors. About 70% work as farmers or ranchers, but Madureso Village does not have a different cow dung processing system. To overcome this problem, the P2MD team of the Occupational Safety and Health Student Association of Nahdlatul Ulama University Surabaya initiated waste treatment by processing cow manure into biogas and organic fertilizer. Later, the biogas can be an effort by the local community in Madureso Village, to care about environmental hygiene problems and alternative fuels. Therefore, community service activities are carried out through socialization regarding biogas processing or production. The evaluation of the socialization that has been carried out is that most participants understand the importance of cow dung processing and how to utilize the results of this waste treatment. Thus, it is hoped that the community can carry out biogas processing independently and sustainably. Based on the results obtained during the community service activities, it can be seen that the socialization activity was successful because it has increased participants' understanding of biogas. There was an increase of 94% in post-test results where previously only 61% of respondents knew about biogas.