This Author published in this journals
All Journal BERITA BIOLOGI
Chang, Young Jin
Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LETHAL DISSOLVED OXYGEN AND BLOOD PROPERTIES OF GREY MULLETS Mugil cephalus IN SEAWATER AND FRESHWATER [Oksigen Terlarut Letal dan Gambaran Darah Ikan Belanak Mugil cephalus di Air Laut dan Tawar] Prakoso, Vitas Atmadi; Kim, Ki Tae; Min, Byung Hwa; Gustiano, Rudhy; Chang, Young Jin
BERITA BIOLOGI Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v15i1.2861

Abstract

Ikan belanak Mugil cephalus adalah salah satu spesies ikan euryhaline dan merupakan ikan ekonomis penting yang terdistribusi secara luas di dunia. Namun, penelitian tentang pengaruh faktor lingkungan terhadap metabolisme ikan ini masih kurang banyak diteliti meskipun hal tersebut penting untuk mengoptimalkan budidaya. Karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mempelajari tingkat oksigen terlarut (DO) letal dan gambaran darah ikan belanak pada kondisi pemeliharaan dengan salinitas berbeda. Dua kelompok penelitian dilakukan untuk mengukur kadar DO letal dan gambaran darah ikan belanak pada kondisi pemeliharaan di air laut (LOS) dan air tawar (LOF). Pengamatan dilakukan menggunakan closed rectangular chamber dan sampel darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi ikan belanak menjadi tidak stabil pada kondisi oksigen terlarut di bawah 2 mg/L (1.3 mg/L pada LOS, 1.6 mg/L pada LOF). Dalam kondisi oksigen terlarut menjadi 1 mg/L, aktivitas ikan menurun dan mengalami kematian pada konsentrasi 0.3 mg/L. Kedua kelompok penelitian yang diamati tidak berbeda nyata (P>0.05). Parameter darah seperti Ht, Hb, osmolalitas, kortisol, dan glukosa dalam percobaan LOS memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan LOF. Percobaan menunjukkan bahwa indikator respon stress pada ikan belanak semakin meningkat dengan menurunnya kandungan oksigen dalam air. Kadar kortisol berada pada nilai 90.7 ng/ml di LOS dan 56.4 ng/ml di LOF, sedangkan kadar glukosa berada pada nilai 169.0 ng/ml di LOS dan 71.5 ng/ml di LOF. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kadar oksigen terlarut bagi ikan belanak dianjurkan tidak berada di bawah 2 mg/L pada kondisi pemeliharaan di air laut maupun air tawar untuk menghindari kematian pada ikan.
OXYGEN CONSUMPTION OF ROCK BREAM Oplegnathus fasciatus IN DIFFERENT SALINITY LEVELS AND TEMPERATURE DEGREES [Konsumsi oksigen Ikan Rock Bream Oplegnathus fasciatus pada tingkat salinitas dan suhu yang berbeda] Prakoso, Vitas Atmadi; Ryu, Jun Hyung; Min, Byung Hwa; Gustiano, Rudhy; Chang, Young Jin
BERITA BIOLOGI Vol 15, No 2 (2016)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2930.984 KB) | DOI: 10.14203/beritabiologi.v15i2.2303

Abstract

Rock bream Oplegnathus fasciatus is one of marine fish species with high commercial value in the region of East Asia. However, studies on the metabolism related to environmental factors for this species is still lacking. This study was therefore aimed to assess the effects of salinity and temperature on oxygen consumption (OC) of rock bream (TL: 26.9±0.6 cm, BW: 477.3±61.9 g) was observed by using respiratory chamber to understand the optimal salinity and temperature for culture of rock bream. Research was conducted in Pukyong National University, Busan, South Korea. Four experimental groups were conducted to measure oxygen consumption (OC) according to salinity (35, 25, 15, and 35?5 psu) and temperature changes (15?20?25oC). The results showed that low salinity exposures tend to decrease OC of rock bream (87.1, 78.3, 66.3, and 58.5 mg O2/kg/h at 35, 25, 15, and 5 psu, respectively). Meanwhile, the oxygen consumption of rock bream increased with increasing water temperatures (35 psu: 64.7, 104.0, and 175.9 mg O2/kg/h at 15, 20, and 25oC, respectively; 25 psu: 45.8, 101.7, and 185.9 mg O2/kg/h at 15, 20, and 25oC, respectively; 15 psu: 29.8, 103.3, and 155.5 mg O2/kg/h at 15, 20, and 25oC, respectively).