Produktivitas mentimun di Indonesia masih rendah salah satunya disebabkan oleh dominasi bunga jantan dibandingkan bunga betina. Salah satu solusi alternatif yang dapat dilakukan adalah aplikasi ZPT Paclobutrazol dengan konsentrasi 0,375 ml.L-1 . Masalah lain yang terjadi pada budidaya mentimun adalah bunga mentimun mudah gugur, hanya sedikit yang mampu berkembang menjadi buah. Untuk itu perlu adanya perbaikan budidaya tanaman mentimun, salah satunya dengan pemupukan P yang berperan dalam pembentukan bunga dan buah pada tanaman. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2021 hingga Februari 2022 di Keboen Damai, Jl. Kaliurang km 8.5, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok lengkap dengan 2 faktor. Faktor pertama aplikasi paclobutrazol (dengan paclobutrazol 0.375 ml.L-1 dan tanpa aplikasi paclobutrazol) dan faktor kedua dosis pupuk SP-36 0 g.tnm-1 , 10 g.tnm-1 , dan 20 g.tnm-1 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk P yang diberikan belum mampu meningkatkan persentase bunga betina menjadi buah. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan paclobutrazol dan aplikasi pupuk p yang berpengaruh terhadap variabel pembentukan bunga dan buah pada tanaman mentimun. Aplikasi paclobutrazol berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah bunga jantan, serta meningkatkan jumlah bunga betina, serta memberi pengaruh beda nyata terhadap persentase bunga betina menjadi buah, analisis pertumbuhan nisbah luas daun, dan laju asimilasi bersih tanaman mentimun.