Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS MODIFIKASI STRUKTUR GALLERY & LEG EKSISTING CONVEYOR AKIBAT PENAMBAHAN KAPASITAS PRODUKSI BATUBARA: (Studi Kasus Proyek BLC Upgrade 2000 TPH Kalimantan Timur) Agyanata Tua Munthe; Falldy Yudianto
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 8 No. 1 (2024): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v8i1.10136

Abstract

Conveyor merupakan salah satu struktur penting dalam memfasilitasi perpindahan material secara massal dari satu tempat ke tempat lain, umumnya digunakan dalam berbagai sektor industri. Pada sebuah perusahaan pertambangan batu bara di Kalimantan Timur, terdapat fasilitas penanganan material berupa conveyor CV-204 dengan kapasitas 1000 TPH (ton per jam) pada tahun 2019. Seiring dengan peningkatan target produksi batubara, dibutuhkan peningkatan kapasitas conveyor tersebut menjadi 2000 TPH. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi struktural conveyor, khususnya pada bagian rangka gallery dan tiang leg, ketika kapasitas dinaikkan menjadi 2000 TPH. Analisis desain dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SAP.2000 V.14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan pada beban Walkway, beban Dust Suppression, dan beban Angin. Beban Carry Idler & Return Idler meningkat sebesar 37,83%, berdasarkan perhitungan Helix 2000 TPH. Beban Belt naik sebesar 7,74% dari perhitungan Helix 2000 TPH. Beban Cable meningkat sebesar 50% karena adanya penambahan komponen kabel listrik. Setelah dilakukan analisis dengan SAP2000, defleksi terbesar terjadi pada sambungan ke-149, dengan nilai defleksi -17,41 mm, yang masih memenuhi batasan defleksi yang diizinkan. Terdapat 15 batang yang berisiko mengalami kegagalan pada desain 2000 TPH, terdiri dari 10 batang dengan rasio tegangan 1,001-1,082 (warna merah) dan 5 batang dengan rasio tegangan 0,969-0,994 (warna oranye), namun batang-batang ini masih aman dari pengecekan tekuk (buckling). Penguatan dilakukan pada 15 batang Siku L70x70x7 dengan menambahkan profil yang sama, yaitu L70x70x7, yang dilas untuk membentuk penampang hollow 70x77x7. Rasio tegangan pada batang yang berisiko mengalami kegagalan mengalami penurunan sekitar 35,98% hingga 42,35% setelah penguatan, dengan nilai penurunan rata-rata sebesar 39,58%. Sebagai hasilnya, batang-batang tersebut kini aman dari pengecekan tekuk (buckling).