Dewi Hermawati
Fakultas Keperawatan, Universitas Syiah Kuala

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Asuhan Keperawatan Post Partum Sectio Caesarea dengan Indikasi Polihidramnion Yohana Azhari K.; Dewi Hermawati; Dara Ardhia
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 4 (2024): Agustus 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i4.2640

Abstract

Angka kejadian polihidramnion di dunia berkisar 1,1-2,8% dari seluruh kehamilan disebabkan oleh komplikasi pada kehamilan dan persalinan dan 8-18% dengan kelainan janin. Polihidramnion menyebabkan persalinan prematur, kematian janin intrauterin, ketuban pecah dini, prolaps tali pusat, makrosomia janin, presentasi sungsang dan perdarahan post partum sehingga harus dilakukan terminasi dengan tindakan sectio caesarea. Tujuan dari studi kasus ini untuk mengetahui penerapan asuhan keperawatan pasien post partum sectio caesarea indikasi Polihidramnion di Ruang Arafah 2 Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Diagnosa keperawatan yang diangkat pada pasien Ny. A adalah menyusui tidak efektif, nyeri akut, intoleransi aktivitas, risiko infeksi dan ansietas. Teknik pengumpulan data yaitu teknik wawancara terstruktur dan observasi partisipan. Analisis yang dilakukan adalah narasi penilaian, pelaksanaan dan evaluasi untuk analisa data. Intervensi yang diterapkan berdasarkan Evidence Based Practices adalah mengajarkan kompres hangat pada payudara, cara memerah asi, pijat oksitosin, teknik relaksasi benson, kompres hangat untuk nyeri, pendampingan mobilisasi dini, memberikan pendidikan kesehatan tanda dan gejala infeksi, makanan yang mencegah risiko infeksi, mengajarkan cara mencuci tangan dengan benar dan teknik relaksasi hipnosis 5 jari. Hasil evaluasi setelah 2 hari rawatan pada masalah keperawatan menyusui tidak efektif teratasi karena mampu memahami dan mempraktikkan pendidikan kesehatan yang diberikan, nyeri akut teratasi karena skala nyeri 2 numeric rating scale, intoleransi aktivitas teratasi karena mampu bergerak dengan mandiri, risiko infeksi tidak terjadi karena kadar sel darah putih 9,36 103/mm3dan ansietas teratasi karena pola tidur membaik.
Study Kasus Post Sectio Caesarea dengan Ketuban Pecah Dini dan Riwayat Trombositopenia Gestasional Nainul Muna; Darmawati Darmawati; Dewi Hermawati
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 4 (2024): Agustus 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i4.2730

Abstract

Ketuban pecah dini terjadi sekitar 1% dari seluruh kehamilan yang menyebabkan terjadinya 1/3 persalinan preterm yang meningkatkan risiko infeksi dan perdarahan pada ibu. Kehamilan dengan trombositopenia mempunyai resiko lebih tinggi mengalami pendarahan, sehingga kehamilan dengan trombositopenia dianjurkan melakukan persalinan dengan SC untuk mencegah perdarahan dan trauma kepala pada bayi. Tujuan studi kasus ini untuk mengetahui penerapan asuhan keperawatan pada Ny. R post sectio caesarea dengan ketuban pecah dini dan riwayat trombositopenia gestasional. Data dikumpulkan pada bulan Mei 2023 dengan mengambil satu kasus utuh dari awal pasien masuk sampai dengan pasien pulang. Masalah keperawatan yang muncul pada kasus ini meliputi risiko perdarahan, perfusi perifer tidak efektif, menyusui tidak efektif, nyeri akut, risiko infeksi dan gangguan integritas jaringan. Intervensi utama yang diberikan yaitu monitor tanda dan gejala perdarahan, identifikasi sirkulasi perifer, pendidikan kesehatan dan demonstrasi terkait pijat oksitosin, pompa ASI, manajemen nyeri secara nonfarmakologis, perawatan luka post SC dan edukasi nutrisi yang mengandung zat besi, nutrisi yang memperlancar ASI dan protein tinggi untuk mempercepat penyembuhan luka bekas SC. Hasil evaluasi selama 3 hari rawatan didapatkan risiko perdarahan, menyusui tidak efektif, nyeri akut dan gangguan integritas jaringan dapat teratasi