Angka kejadian polihidramnion di dunia berkisar 1,1-2,8% dari seluruh kehamilan disebabkan oleh komplikasi pada kehamilan dan persalinan dan 8-18% dengan kelainan janin. Polihidramnion menyebabkan persalinan prematur, kematian janin intrauterin, ketuban pecah dini, prolaps tali pusat, makrosomia janin, presentasi sungsang dan perdarahan post partum sehingga harus dilakukan terminasi dengan tindakan sectio caesarea. Tujuan dari studi kasus ini untuk mengetahui penerapan asuhan keperawatan pasien post partum sectio caesarea indikasi Polihidramnion di Ruang Arafah 2 Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Diagnosa keperawatan yang diangkat pada pasien Ny. A adalah menyusui tidak efektif, nyeri akut, intoleransi aktivitas, risiko infeksi dan ansietas. Teknik pengumpulan data yaitu teknik wawancara terstruktur dan observasi partisipan. Analisis yang dilakukan adalah narasi penilaian, pelaksanaan dan evaluasi untuk analisa data. Intervensi yang diterapkan berdasarkan Evidence Based Practices adalah mengajarkan kompres hangat pada payudara, cara memerah asi, pijat oksitosin, teknik relaksasi benson, kompres hangat untuk nyeri, pendampingan mobilisasi dini, memberikan pendidikan kesehatan tanda dan gejala infeksi, makanan yang mencegah risiko infeksi, mengajarkan cara mencuci tangan dengan benar dan teknik relaksasi hipnosis 5 jari. Hasil evaluasi setelah 2 hari rawatan pada masalah keperawatan menyusui tidak efektif teratasi karena mampu memahami dan mempraktikkan pendidikan kesehatan yang diberikan, nyeri akut teratasi karena skala nyeri 2 numeric rating scale, intoleransi aktivitas teratasi karena mampu bergerak dengan mandiri, risiko infeksi tidak terjadi karena kadar sel darah putih 9,36 103/mm3dan ansietas teratasi karena pola tidur membaik.