Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perilaku Stereotype Budaya Pada Siswa Man 1 Kota Bima Nurhayati Nurhayati; Faijin Faijin; Alya Nurmaya; Amiruddin Amiruddin; Audi Maulida Putri
GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING) Vol 7 No 1 (2024): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v7i1.1961

Abstract

Sikap stereotype berupa mengolok-olok, meremehkan dan membandingkan siswa lain dengan dirinya masih sering terjadi di lingkungan terutama lingkungan sekolah termasuk di Kelas X MAN 1 Kota Bima. Perilaku yang menunjukan prasangka yang bersumber dari penilaian subjektif seorang individu terhadap individu lain yang berdampak pada munculnya perlakuan yang subjektif. Kegiatan bimbingan kelompok dapat membantu mengurangi perilaku stereotype pada Siswa MAN 1. Melalui kegiatan kelompok siswa akan merasa saling memiliki dan saling tenggang rasa, karena dengan adanya dinamika dalam kelompok Siswa akan didorong untuk saling memiliki rasa peduli dan empati. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan mendeskripsikan bagaimana perilaku stereotype budaya antara siswa. Sumber data primer dalam penelitian ini siswa kelas X sebanyak 5 orang, dan sumber data sekunder adalah 1 orang guru kelas dan 1 orang guru Bibingan dan Konseling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Pengumpulan data penelitian dengan melakukan pengamatan dan wawancara mendalam. Data hasil temuan dalam penelitian ini dianalilisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi sebagai data primer dari 5 orang siswa. Melalui dinamika dan kebersamaan selama kegiatan kelompok, siswa merasa saling memiliki dan saling mendukung, sehingga siswa yang memiliki kebiasaan meremehkan teman dari kampung (budaya) tertentu, mulai belajar memahami dan mengerti serta menerima bahwa nilai-nilai dan budaya temannya berbeda dengan yang dimilikinya. Menurut informasi dari siswa yang pernah mengikuti bimbingan kelompok, siswa merasa selama ini menganggap buruk kebiasaan (nilai) dan budaya teman-temannya yang berbeda dengan dirinya sehingga siswa tersebut mengolok-olok dan meremehkan temannya. Setelah mengikuti kegiatan bimbingan Bersama siswa mulai mengerti, memahami dan bisa menerima keberadaan teman dari kampung yang berbeda kebiasaan (nilai), budaya dengan dirinya. Berdasarkan hasil pengamatan, para siswa di kelas X tersebut kompak. Siswa yang menunjukan perilaku meremehkan, mengolok-olok teman lain sudah tampak berkurang walaupun terkadang masih muncul perilaku stereotype melalui nada candaan, akan tetapi tidak menimbulkan perpecahan. Kesimpulan penelitian ini bahwa perilaku stereotype ini muncul dan tumbuh karena kurang pemahaman sehingga siswa kurang dapat menerima perbedaan nilai-nilai dan budaya siswa lain.