p-Index From 2020 - 2025
0.702
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Pharmacoscript
Rahmiyani Ira
Universitas Bakti Tunas Husada

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI ETNOMEDISIN TUMBUHAN OBAT ANTIPIRETIK DAN ANTIGASTRITIS PADA MASYARAKAT DESA SIRNABAYA KECAMATAN RAJADESA KABUPATEN CIAMIS Suhendy Hendy; Alvionita Vina; Rahmiyani Ira
Pharmacoscript Vol. 7 No. 2 (2024): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v7i2.1775

Abstract

Etnomedisin adalah pengetahuan kesehatan dari sudut pandang masyarakat lokal paa suatu etnis tertentu. Masyarakat Desa Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis masih memanfaatkan pengobatan tradisional (Batra) untuk kasus demam dan gastritis e. Praktik pengobatannya selain dilakukan oleh Batra (praktik pengobatan tradisional)  di desa tersebut, dilakukan juga secara mandiri oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan tentang penggunaan obat-obatan sebagai pengobatan antipiretik dan antigastritis yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Sirnabaya. Jenis penelitian menggunakan desain kualitatif metode deskriptif dengan teknik Purposive dan Snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan nilai frekuensi tertinggi sitasi kasus antipiretik adalah daun dadap serep 50,94%, famili fabaceae 53,92%, bagian daun 76,69%, cara pengolahan ditumbuk 64,49%, dan cara penyajian dibalurkan 58,80%. Sedangkan pada kasus gastritis adalah kunyit 62,33%, famili zingiberaceae 91,86%, bagian rimpang 73,71%, cara pengolahan direbus 41,46%, dan cara penyajian diminum 99,45%. Sedangkan nilai RKI  (Rasio Kesepakatan Informan) tertinggi pada kasus antipiretik yaitu influenza sebesar 0,90 dan kasus antigastritis yaitu anoreksia sebesar 0,88.
POTENSI TUMBUHAN BERKHASIAT ANTIBAKTERI DALAM UPAYA SWAMEDIKASI PADA MASYARAKAT DESA BANGUNKARYA KECAMATAN LANGKAPLANCAR KABUPATEN PANGANDARAN Yuliana Anna; Rahmiyani Ira; Nuriman Muhamad Rifki
Pharmacoscript Vol. 7 No. 2 (2024): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v7i2.1738

Abstract

Swamedikasi adalah usaha pengobatan terhadap diri sendiri yang dilakukan oleh masyarakat sebagai upaya mengobati dirinya. Pengobatan sendiri biasanya dilakukan untuk mengobati penyakit umum dan ringan seperti demam, nyeri, batuk, flu, sakit maag, diare, dan penyakit kulit yang sebagian besar disebabkan oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui swamedikasi pada masyarakat Desa Bangunkarya Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat terutama penggunaan tumbuhan yang berkhasiat sebagai antibakteri. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional yang bersifat deskriptif, yaitu berkaitan dengan penggunaan obat tradisional pada masyarakat dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuisioner, dan dokumentasi tumbuhan. Tingkat kepercayaan data diuji menggunakan nilai frekuensi sitasi dan rumus freadman (Fidelity Level). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 55 jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat, dan sebanyak 23 jenis diantaranya digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Nilai frekuensi sitasi penggunaan tumbuhan yaitu kunyit (81%), jenis penyakit yang sering diobati adalah batuk (71%), dan sumber perolehan tumbuhannya berasal dari pekarangan rumah (85%), cara pengolahan terbanyak yaitu dengan cara direbus (76%), dan cara penggunaan terbanyak yaitu dengan diminum (86%). Tumbuhan yang prospektif untuk dikembangkan lebih luas di desa Bangunkarya adalah kecombrang hutan (Etlingera hemisphaerica (Bl.) R.M.Smith).
STUDI ETNOMEDISIN TUMBUHAN OBAT ANTIPIRETIK DAN ANTIGASTRITIS PADA MASYARAKAT DESA SIRNABAYA KECAMATAN RAJADESA KABUPATEN CIAMIS Suhendy Hendy; Alvionita Vina; Rahmiyani Ira
Pharmacoscript Vol. 7 No. 2 (2024): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v7i2.1775

Abstract

Etnomedisin adalah pengetahuan kesehatan dari sudut pandang masyarakat lokal paa suatu etnis tertentu. Masyarakat Desa Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis masih memanfaatkan pengobatan tradisional (Batra) untuk kasus demam dan gastritis e. Praktik pengobatannya selain dilakukan oleh Batra (praktik pengobatan tradisional)  di desa tersebut, dilakukan juga secara mandiri oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan tentang penggunaan obat-obatan sebagai pengobatan antipiretik dan antigastritis yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Sirnabaya. Jenis penelitian menggunakan desain kualitatif metode deskriptif dengan teknik Purposive dan Snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan nilai frekuensi tertinggi sitasi kasus antipiretik adalah daun dadap serep 50,94%, famili fabaceae 53,92%, bagian daun 76,69%, cara pengolahan ditumbuk 64,49%, dan cara penyajian dibalurkan 58,80%. Sedangkan pada kasus gastritis adalah kunyit 62,33%, famili zingiberaceae 91,86%, bagian rimpang 73,71%, cara pengolahan direbus 41,46%, dan cara penyajian diminum 99,45%. Sedangkan nilai RKI  (Rasio Kesepakatan Informan) tertinggi pada kasus antipiretik yaitu influenza sebesar 0,90 dan kasus antigastritis yaitu anoreksia sebesar 0,88.