This Author published in this journals
All Journal Jurnal Veteriner
Ewaldus Wera
Animal Health Study Program, Kupang State Agricultural Polytechnic, West Timor, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

The First Evidence Demographic and Density of Dog Population in Beach Area in West Timor, East Nusa Tenggara Ewaldus Wera; Johanis A. Jermias; Petrus M. Bulu; Hendrina Lero Kaka
Jurnal Veteriner Vol 24 No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.3.365

Abstract

Wilayah pantai Timor Barat memiliki banyak pelabuhan tradisional dan merupakan daerah transit nelayan dari dan keluar pulau Timor. Penularan rabies melalui pelabuhan tradisional sangat mungkin terjadi sehingga menempatkan Timor Barat pada kategori daerah beresiko tinggi tertular rabies di masa yang akan datang. Ketersediaan data demografi dan kepadatan populasi anjing di wilayah pantai Timor Barat sangat penting dalam pengendalian rabies yang efektif dan efisien jika terjadi wabah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggumpulkan data demografi dan mengestimasi kepadatan populasi anjing di wilayah pantai Timor Barat. Survei telah dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2021. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepadatan populasi anjing di wilayah pantai Timor Barat berkisar antara 98-333 ekor per km2 dan didominasi oleh anjing berjenis kelamin jantan (62%), berumur lebih dari satu tahun dengan skor kondisi tubuh sedang. Jumlah jantan yang dominan berpotensi mempercepat laju penularan penyakit jika terjadi wabah penyakit zoonosis seperti rabies. Hal ini cukup beralasan karena daya jelajah anjing jantan jauh lebih luas dibanding anjing betina.Keberadaan anjing umur lebih dari satu tahun dan bebas berkeliaran di area umum akan berpotensi meningkatnya laju pertumbuhan populasi anjing mengingat kelompik anjing ini akan bereporoduksitanpa terkendali. Untuk itu edukasi manajemnen pemeliharaan dan kesehatan anjing perlu dilakukanuntuk menekan laju pertumbuhan populasi.