This Author published in this journals
All Journal Jurnal Veteriner
Hendrikus Demon Tukan
Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sistem Pemeliharaan Babi dan Pemahaman Peternak Terhadap Demam Babi Afrika di Bangka Kenda, Manggarai, Nusa Tenggara Timur Elisabeth Yulia Nugraha; Hendrikus Demon Tukan; Nautus Stivano Dalle; Hilarius Yosef Sikone; Wigbertus Gaut Utama
Jurnal Veteriner Vol 24 No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.4.442

Abstract

Demam babi afrika atau African Swine Fever (ASF) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus DNA, family Asfarviridae dari genus Asfivirus. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pemeliharaan ternak babi dan tingkat pemahaman masyarakat peternak babi berserta faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran penyakit ASF. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yakni pada bulan Februari-April 2023 di Desa Bangka Kenda, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah purposive random sampling yakni survei lapangan dan wawancara responden, dalam hal ini para peternak dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu. Data dianalisis mengggunakan analisis statistika deskriptif dan analisis regresi linear berganda menggunakan aplikasi Jeffrey’s Amazing Statistics Program (JASP). Hasil penelitian sistem peneliharaan ternak babi dan tingkat pemahaman masyarakat peternak babi terhadap penyakit ASF di Desa Bangka Kenda, Kecamatan Wae Ri’i dapat dikemukakan bahwa: (1) Presentase sistem pemeliharan ternak babi, memelihara satu ekor babi (46,7%), sistem usaha penggemukan 64,4% dan tingkat pengetahuan memilih bibit ternak babi yang masih tergololong rendah yakni 28,9%; (2) Presentase tingkat pengetahuan peternak mengenai penyakit ASF masih tergolong rendah yakni sebesar 22,2%; (3) faktor umur dan faktor sumber informasi pengenai penyakit ASF sebesar 11.313 dan 1.452. Persentase pemahaman peternak babi terkait informasi penyakit ASF ini masih cukup rendah yakni sebesar 4,52%. Simpuiannya adalah dalam sistem pemeliharaan babi, kebanyakan peternak memelihara satu ekor, kurang mampu memilih bibit dan umumnya untuk digemukkan di samping itu pengetahuan mereka tentang ASF masih sangat rendah. Umur peternak dan sumber informasi sangat memengaruhi system peternakan babi dan tingkat pengetahuan mereka terhadap ASF. Untuk itu diperlukan peningkatan edukasi terkait penyakit ASF.