Terdapat banyak aspek pengajaran dan pembelajaran yang dapat meningkatkan serta mendukung peserta didik selama studi mereka. Potensi yang perlu dimiliki perserta didik yaitu kemampuan komunikasi matematis yang tinggi harus didukung dengan pendekatan yang tepat sesuai dengan proses pembelajaran di sekolah. Ketika mereka mempunyai kemampuan komunikasi matematis yang baik maka ia akan mampu menyajikan ide-ide mereka secara efektif dan akurat yang bertujuan untuk mendukung keseluruhan suatu pendekatan pembelajaran misalnya pendekatan pembelajaran konstruktivis. Pendekatan kontruktivisme merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada peserta didik sebagai partisipan aktif ketika menemukan ide-ide baru baik melalui proses belajar mengajar maupun melalui pengalaman sehari-hari, dan dalam hal ini pendidik sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar. Metode penelitian yang digunakan adalah inferensi kuantitatif dengan menggunakan pendekatan pembelajaran pra eksperimen atau desain kelompok untuk mengungkap dan menjelaskan bagaiman perbedaan yang terjadi sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil yang ditunjukkan dalam penelitian ini bahwa kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang menggunakan pendekatan yang digunakan oleh guru atau konvensional relative rendah. Hal ini dibuktikan dari hasil pra riset. Sebelum menerapkan pendekatan kontruktivis terlebih dahulu dilakukan pre-test bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal komunikasi matematis peserta didik, dan setelah menerapkan pendekatan konstruktivis dilakukan post-test untuk mengetahu derajat komunikasi matematis peserta didik yang dilakukan pada bagian akhir. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis peserta didik sebelum dan sesudah diterapkan pendekatan kontruktivis yang berdampak positif terhadap kemampuan komunikasi matematis peserta didik.