Adinda Natassa Valentine Hutabarat
Kementerian Luar Negeri RI

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI MENGENAI PERPUSTAKAAN DIPLOMASI KEMENTERIAN LUAR NEGERI: PERIODE MENLU RETNO MARSUDI 2019 – 2024 Adinda Natassa Valentine Hutabarat
VISI PUSTAKA: Buletin Jaringan Informasi Antar Perpustakaan Vol. 25 No. 2: Agustus 2023
Publisher : Perpustakaan Nasional RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37014/visipustaka.v25i2.4981

Abstract

Peresmian Perpustakaan Diplomasi Kemenlu oleh Menlu Retno Marsudi pada tahun 2019 menandai nama baru perpustakaan Kemenlu. Sejalan dengan itu, berdasarkan peraturan internal Kemenlu, i.e. Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) RI no.6 tahun 2021, perpustakaan diplomasi Kemenlu per tahun 2021 memiliki fungsi yang terbatas, yakni sebagai sarana penunjang proses edukasi di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemenlu. Studi ini mengajak para pembaca untuk memahami metamorfosa Perpustakaan Kemenlu (2019-2024) sebagai batasan periode di dalam studi ini. Pertanyaan penelitian yang dijawab adalah sinergitas Perpustakaan Ali Alatas menjadi Perpustakaan Diplomasi Kemenlu; dan perkembangan positif Perpustakaan Kemenlu periode 2019-2024. Studi ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kepustakaan yang merujuk pada data-data cetak dan online, khususnya mengeksplorasi lima fungsi dasar perpustakaan (yang meliputi edukasi, penelitian, informasi, penyimpanan, dan hiburan kebudayaan). Studi ini menemukan bahwa Perpustakaan Diplomasi pada periode “Menlu Retno Marsudi” 2019-2024 bersinergi dengan perpustakaan terdahulu dan memberikan perhatian khusus pada pembangunan “koleksi unggulan” sehingga menekankan fungsi edukasi, penelitian, dan informasi. Selanjutnya, perkembangan positif utama Perpustakaan Diplomasi adalah pemindahan ke lokasi yang luasnya 3 kali lipat dari luas semula, dan mendekati ke pengguna utamanya yakni para pegawai Kemenlu yang sedang mengikuti proses pendidikan dan pelatihan. Dengan demikian, terlaksana manajemen yang komprehensif (baik dari segi infrastruktur bangunan hingga substansi koleksi), guna memenuhi fungsi utamanya.