Abstract. This research is based on the lack of management and development of infrastructure, accessibility, and adequate tourist facilities in the Rayo Shower Waterfall area. The road to the location is difficult and still in the form of slippery red soil is the main reason for the low interest of visitors to come. Currently, the management of the tourist area is still carried out by the local community and has not involved the local government. This lack of government involvement has the potential to hamper the development of tourist areas because it requires large funding. This study aims to identify the potential attractiveness and feasibility level of development in Rayo Shower Waterfall tourism. There are 8 variables used in this study, namely: attractiveness, accessibility, conditions around the area, accommodation, facilities and infrastructure, availability of clean water, carrying capacity of the area, and market share. The method used includes ADO-ODTWA analysis. Data were obtained through direct observation at tourist sites, questionnaires to visitors and local communities, as well as literature review and related documents. The results of the ADO-ODTWA analysis show that variables with high potential are accessibility, facilities and infrastructure, and availability of clean water. Potential variables are attractiveness, area carrying capacity, and market share, while non-potential variables are accommodation and area carrying capacity. The conclusion of this study is that Rayo Shower Waterfall has. Abstrak. Penelitian ini didasarkan pada masalah kurangnya pengelolaan dan pengembangan infrastruktur, aksesibilitas, serta fasilitas wisata yang memadai di kawasan Air Terjun Pancuran Rayo. Jalan menuju lokasi yang sulit dan masih berupa tanah merah licin menjadi alasan utama rendahnya minat pengunjung untuk datang. Saat ini, pengelolaan kawasan wisata tersebut masih dilakukan oleh masyarakat setempat dan belum melibatkan pemerintah daerah. Ketidaklibatan pemerintah ini berpotensi menghambat pengembangan kawasan wisata karena membutuhkan pendanaan besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi daya tarik dan tingkat kelayakan pengembangan di wisata Air Terjun Pancuran Rayo. Ada 8 variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: daya tarik, aksesibilitas, kondisi sekitar kawasan, akomodasi, sarana dan prasarana, ketersediaan air bersih, daya dukung kawasan, dan pangsa pasar. Metode yang digunakan meliputi analisis ADO-ODTWA. Data diperoleh melalui observasi langsung di lokasi wisata, kuesioner kepada pengunjung dan masyarakat setempat, serta kajian literatur dan dokumen terkait. Hasil analisis ADO-ODTWA menunjukkan bahwa variabel yang sangat berpotensi adalah aksesibilitas, sarana dan prasarana, serta ketersediaan air bersih. Variabel yang berpotensi adalah daya tarik, daya dukung kawasan, dan pangsa pasar, sedangkan variabel yang tidak berpotensi adalah akomodasi dan daya dukung kawasan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Air Terjun Pancuran Rayo memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan, dengan keindahan alam dan keunikan air terjun sebagai daya tarik utama bagi wisatawan.