<![CDATA[Sinar UVB yang diemisikan matahari memicu peningkatan reactive oxygen species (ROS) yang berdampak pada penurunan kolagen jaringan kulit. Peningkatan ROS juga menginhibisi produksi growth factor prokolagen seperti Transforming Growth Factor β (TGF-β) sehingga berujung pada penghambatan sintesis kolagen. Senyawa yang terkandung dalam bunga Telang, seperti antosianin diketahui berperan dalam menghambat produksi ROS paparan sinar UVB sehingga dapat menghambat degradasi kolagen pada jaringan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kriml ekstrak bunga Telang terhadap dan densitas kolagen pada jaringan kulit tikus yang terpapar UVB intensitas tinggi. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain post-test only control group menggunakan 5 kelompok penelitian, Kelima kelompok tersebut terdiri dari kelompok sehat, kontrol negatif (paparan sinar UVB), kontrol positif (paparan sinar UVB dan losion tabir surya dengan SPF30 PA+++), kelompok Perlakuan 1 (paparan sinar UVB dan ekstrak krim kacang koro pedang 2,5%), dan kelompok Perlakuan 2 (paparan sinar UVB dan ekstrak krim kacang koro pedang 5%). Densitas kolagen pada sampel dianalis menggunakan Sirrius red. Analisis Sirrius red menunjukkan bahwa terdapat peningkatan rerata densitas kolagen yang signifikan pada K4 dan K5 dibandingkan kontrol negatif (p<0.05). Pemberian krim ekstrak Bunga telang mampu berperan dalam peningkatan densitas kolagen pada tikus yang diberi sinar UVB.]]>
