Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

JAUH LEBIH DARI PENGAJAR: ESENSI KARAKTER LUHUR GURU DALAM MEMAHAMI KEBUTUHAN PESERTA DIDIK PADA FILM “TAARE ZAMEEN PAR” Rochmah, Dinta Wisnu Nur; Setiawan, Heru Dwi; Septyana, Risa; Damayanti, Rizky Eka; Subkhiyah, Tutimatus
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 4 No. 7 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui esensi karakter luhur guru dalam memahami kebutuhan peserta didik pada film “Taare Zameen Par” dan penting menerapkan karakter luhur dalam diri guru bagi peserta didik dan lingkungannya. Hal tersebut berangkat dari sebuah pandangan penerapan karakter luhur dalam memberikan dampak positif pada perkembangan peserta didik. Guru memiliki peran sentral dalam membentuk lingkungan belajar yang sehat dan membawa nilai-nilai positif kepada peserta didik. Penulisan ini menunjukkan bahwa karakter luhur guru memiliki dampak lebih besar, inspiratif dan memberikan teladan bagi peserta didik untuk mengembangkan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari. “Taare Zameen Par” merupakan salah satu film yang merefleksikan hubungan antara peserta didik dengan guru, peserta didik dengan lingkungannya, dan hubungan peserta didik dengan keluarga yang kerap kita jumpai di kehidupan nyata. Manfaat dari penelitian ini dapat memberikan wawasan baru tentang esensi pendidikan secara holistik melalui pembentukan karakter luhur pada guru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu dengan membahas objek penelitian sesuai data-data yang diperoleh dari kegiatan observasi dan dokumentasi. Fokus utama penulisan adalah menjelaskan bagaimana karakter luhur guru, seperti: Respectful, Religius dan Menjauhi Ghibah, Responsif, Open minded, Tulus dan Menjiwai, Sehat dan Bugar dalam pengaruhnya kepada lingkungan sekitar. Bagaimana karakter luhur guru dapat mempengaruhi atmosfer kelas, membentuk karakter peserta didik dan memotivasi mengembangkan potensi peserta didik dalam hasil belajar
Batik Gringsing Teratai Karya Soendari Batik and Art Gallery Kota Malang Damayanti, Rizky Eka; Sumarwahyudi, Sumarwahyudi; Sidyawati, Lisa
Journal of Language Literature and Arts Vol. 3 No. 11 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um064v3i112023p1632-1650

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan visualisasi motif dan visualisasi warna batik motif Gringsing Teratai karya Soendari Batik and Art Gallery di Kota Malang. Metode yang digunakan merujuk pada teori Milles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tiga karya batik dengan motif Gringsing Teratai yaitu motif Gringsing Teratai kombinasi sulur, motif Gringsing Teratai kombinasi Topeng, dan motif Gringsing Teratai kombinasi bunga Andong. Visualisasi motif batik tersebut merupakan perpaduan corak non-geometris dan geometris. Ketiga motif batik tersebut sama – sama menggunakan pewarna sintetis dan alat cap batik. Pada akhir penelitian, diperoleh hasil bahwa batik Gringsing Teratai memiliki perbedaan dengan motif batik Gringsing klasik dan motif batik Malangan pada umumnya. Hal tersebut dibuktikan dengan ciri khas pada tiap lembar kain yang memiliki motif Grinsing, bunga Teratai, serta kombinasi motif adaptasi dari ikon Kota Malang lainnya. Kata kunci: batik; Gringsing Teratai; Soendari Gringsing Teratai Batik by Soendari Batik and Art Gallery Malang City The purpose of this study is to describe the visualization of motifs and color visualization of the Gringsing Teratai batik motif by Soendari Batik and Art Gallery in Malang City. The method used refers to the theory of Milles and Huberman, namely data reduction, data presentation and drawing conclusions and verification. The results of this study show three batik works with the Gringsing Lotus motif, namely the Gringsing Lotus motif with a combination of tendrils, the Gringsing Lotus motif with a mask combination, and the Gringsing Lotus motif with a combination of Andong flowers. The visualization of the batik motif is a combination of non-geometric and geometric patterns. The three batik motifs use synthetic dyes and batik stamping tools. At the end of the study, it was found that Gringsing Teratai batik had differences with classical Gringsing batik motifs and Malangan batik motifs in general. This is evidenced by the characteristics of each sheet of cloth that has the motif of Gringsing, Lotus flower, and a combination of adaptation motifs from other Malang City icons. Keywords: batik; Gringsing Teratai; Soendari