Artikel ini mendiskusikan teori kecerdasan majemuk yang digagas oleh Howard Gardner dan bagaimana sebetulnya teori tersebut cukup relevan dengan problem-problem kompleks dalam dunia pendidikan di Indonesia secara umum dan juga terhadap model, pendekatan, dan strategi dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial secara khusus. Penelitian ini menguraikan analisis mendalam dengan berbasis pada studi Pustaka (library research). Tiga persoalan yang didiskusikan dalam artikel ini meliputu: problem pendidikan dan pendekatan dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial; Kecerdasan majemuk dalam pandangan Gardner; dan Relevansi serta implikasinya terhadap pendekatan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. Hasil analisis menunjukkan bahwa Pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan yang kompleks terutama terkait dengan paradigma pendidikan tradisional yang masih dominan dan kesenjangan sosial yang memengaruhi ketersampaian kurikulum. Paradigma top-down yang diadopsi oleh Kurikulum Merdeka tampaknya hanya mencapai kalangan elit, sementara wilayah akar rumput terabaikan karena berbagai faktor seperti sarana-prasarana, sumber daya manusia yang terbatas, dan watak pendidik itu sendiri. Dalam konteks ini, teori Kecerdasan Majemuk Gardner menawarkan pandangan baru bahwa setiap individu memiliki kecerdasan yang beragam, yang perlu dipahami oleh pendidik dalam merancang strategi pembelajaran, terutama dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dengan mempertimbangkan keberagaman kecerdasan, pendidik IPS dapat merancang pembelajaran yang inklusif dan responsif, menggunakan berbagai metode pengajaran dan alat bantu yang memungkinkan setiap siswa untuk mengeksplorasi materi melalui kecerdasan yang paling dominan bagi mereka. Ini memungkinkan siswa dengan kecerdasan logis-matematis untuk mendalami analisis data ekonomi atau konflik sejarah, sementara siswa dengan kecerdasan interpersonal dapat berkolaborasi dalam mengeksplorasi isu-isu sosial. Dengan demikian, pendekatan berbasis teori Kecerdasan Majemuk memungkinkan pendidik untuk merancang pembelajaran yang lebih bervariasi dan relevan dengan kebutuhan dan kecerdasan individual siswa dalam konteks pembelajaran Imu pengetahuan sosial