Pembelajaran Biologi di SMAN 16 Padang menunjukkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar peserta didik, terutama pada materi Jamur di kelas X fase E. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, rendahnya hasil belajar, serta kurang optimalnya penggunaan model pembelajaran yang inovatif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik melalui penerapan model Problem-Based Learning (PBL) berbantuan media Teka-Teki Silang (TTS). Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah 40 peserta didik kelas X.E.6 SMAN 16 Padang, yang terdiri dari 22 laki-laki dan 18 perempuan. Data dikumpulkan melalui observasi aktivitas peserta didik, tes hasil belajar (pre-test dan post-test), serta lembar observasi keterlibatan peserta didik. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif, menggunakan teknik persentase untuk mengukur tingkat aktivitas dan ketuntasan belajar peserta didik. Penelitian ini dianggap berhasil jika minimal 50% peserta didik menunjukkan aktivitas belajar yang tinggi dan 75% peserta didik mencapai ketuntasan belajar dengan nilai ≥75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL berbantuan TTS mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik secara signifikan. Pada siklus pertama, ketuntasan belajar hanya mencapai 37,5%, namun setelah perbaikan strategi pada siklus kedua, ketuntasan belajar meningkat menjadi 87,5%. Aktivitas peserta didik juga mengalami peningkatan pada berbagai indikator, seperti keterlibatan dalam diskusi, menjawab pertanyaan, dan menyelesaikan tugas secara mandiri. Dengan demikian, penggunaan model PBL berbantuan TTS direkomendasikan sebagai strategi pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan partisipasi aktif dan pemahaman konsep biologi pada peserta didik.